Jadi beberapa hari yang lalu, tiba-tiba salah satu teman saya mengajak saya jalan-jalan ke Nepal. Pesan yang disampaikannya lewat WA itu terang saja membuat saya kaget, karena selama ini she is not kind of traveler yang mau ribet. Ngerti kan maksud saya?Selama ini dia tipe traveler yang lebih suka traveling ke tempat wisata, nginap di hotel dan nggak ada unsur backpaker sama sekali.

Waktu saya tanya alasannya apa, dia cuma bilang nggak ada alasan apa-apa cuma tiba-tiba pengen aja. Asumsi saya, orang yang traveling ke Nepal adalah orang yang suka naik gunung, pokoknya pecinta alam gitu lah. Dan menurut saya she is not kind of that. Orang tuh emang bisa tiba-tiba berubah ya. 

Trus gimana? Saya sendiri apakah pengen jalan-jalan ke Nepal? Umm…honestly Nepal nggak ada di list saya. Dan kalaupun ada budget, saya masih prefer ke India deh kayanya. Walaupun ya, itu juga ada di list terakhir. Ke Maastricht aja belum kesampaian, woy! Hehehehe….

Dan menurut saya ya, kalau ke Nepal tanpa trekking ke Himalaya kayanya eman-eman banget, ya. Kalau cuma ke kotanya doang kayanya kotanya nggak jauh bedalah sama kota-kota di Indonesia. Ya nggak sih? Dan honestly kayanya saya nggak eh belum cukup punya keinginan (dan kekuatan tepatnya) untuk trekking ke Himalaya deh. Lah naik tangga di Tembok China aja udah ngos-ngosan apalagi trekking di Himalaya 😀

Kalau kamu gimana? Kalau ada budget jalan-jalan, mau jalan-jalan ke Nepal atau sudah punya kota incaran lainnya? Kalau saya sih teteup, Maastricht forever in my heart 🙂