Berjalan di kegelapan..
Aku mungkin ‘kan merutuk karena tak ada terang dan tak ada kawan
Bisa juga bersyukur karena masih bisa berjalan
Dan..
Bisa pula berbangga karena berani berjalan sendirian dalam kegelapan.
……
Dan kau?
aku akan berusaha memandumu dari jalanan yang terang benderang di sebelahmu hingga kau bisa keluar dari kegelapan hatimu dan hati kita bisa bersatu di sebuah persimpangan yang dipayungi pelangi nan memukau di ujung ufuk ^^
Berhentilah sejenak untuk mencari pelita yang bisa menrangi jalan atau sekedar memberi kesempatan kepada mata agar terbiasa dengan kondisi gelap. Langkah yang tanpa perhitungan justru akan menjerumuskan.
Tak ulangin lagi, ah.
Berhentilah sejenak untuk mencari pelita yang kan bisa menerangi jalan atau sekdar memberi kesempatan kepada mata agar terbiasa dengan kondisi yang gelap. Langkah yang tanpa perhitungan justru akan menjerumuskan
Kau tanyakan jalan gelap padaku ?
Padahal matamu bukanlah mataku,
Juga gelapmu bukanlah gelapku,
meski barangkali kita berjalan pada tepian yang sama…
Barangkali lentera jiwa kita yang berbeda,
Meski langkah yang kita ayunkan menuju harapan yang sama,
Arah kaki tentulah berbeda,
Sebab temaram lentera tentulah tak sama.
Gelapmu bukan gelapku,
Jalanmu bukanlah jalanku,
Meski kita berjalan pada tepian yang sama,
Sebab kita tentulah wujud yang sama.
Hanya Dia nanti yang menentukan jalan mana yang sebenarnya…
kalau gw sih tidur aza kayaknya …. 😀
tidur nunggu terang dulu ya? wkwkwkwkkwwk
woowwww……
ah,biasa aja tuh
mwosok toww, Peng? 😛
xixixiixixixi…
Klo dijalan gelap lebih baek bawa senter, jadi ga bakal kepeleset ato jatuh! 😀
lah senternya ga ada owk..piye jal? 😛
kalu aku sih jalannya malah pelan2 takut nabrak
bener juga ya? 😉
kayaknya akan mencoba melatih indra lainnya untuk menuntunku ….
aku akan berusaha memandumu dari jalanan yang terang benderang di sebelahmu hingga kau bisa keluar dari kegelapan hatimu dan hati kita bisa bersatu di sebuah persimpangan yang dipayungi pelangi nan memukau di ujung ufuk ^^
Halah …
Berhentilah sejenak untuk mencari pelita yang bisa menrangi jalan atau sekedar memberi kesempatan kepada mata agar terbiasa dengan kondisi gelap. Langkah yang tanpa perhitungan justru akan menjerumuskan.
Lho komen saya ngilang, Mbak!
dan aku…dan akuu… dan akuuu ingin
Tak ulangin lagi, ah.
Berhentilah sejenak untuk mencari pelita yang kan bisa menerangi jalan atau sekdar memberi kesempatan kepada mata agar terbiasa dengan kondisi yang gelap. Langkah yang tanpa perhitungan justru akan menjerumuskan
aku akan lebih senang bila berjalan bersamamu..
aku takut kalo berjalan di kegelapan….
kita jalan bareng2 ajah ya, mbak….. 😀
[…] PATAS #27 : yessigreena.wordpress.com […]
Jalan gelap…
Terangilah 🙂
sama aku juga lupa bawa senter jadi sering kepentok aja nih
kalo aku jalannya meraba-raba mbak 🙂
tapi puisinya keren banget mbak, heheh
saya akan mencari cahaya
di dalam kegelapan..setiap manusia punya “insting” untuk mencari cahaya..
seperti kita yang selalu mencari Tuhan di saat terpuruk.
Masih ada sisi lain yang tidak membuat kita gelap kan Yes 🙂
aku gak biasa jalan dalam kegelapan, tapi kalo lagi beduaan sangat biasa kali ya…
hehehehehe
mengasah kepekaan yess…
Perlukah ditemani?
[…] Mbak Yessi Greena […]
aku disini Yes..
Yuuuks mari kita poto2 lagi 😛
wah wah padahal yang gelap gelap itu enak lho.
salam kenal
saya ndak takut kalo jalan dikegelapan, (tp di rumah).. hehehe
Sebuah kehormatan besar bisa mengenal 30 jawara blog..
Salah satu diantaranya adalah Mbak Yessi
Moga sudi menerima pertemanan saya.
kalau aku mendingan bbm alias bobo manis
🙂
aku nunggu pln ngalirin listriknya aja dulu
yang jelas penuh tekat pasti nyampai tujuan…
salam kenal mbak
bawa senter atuh…
Aku akan mencarimu, dan kupaksa tuk menemaniku 😀
aku akan senang melewati gelap jika ada cahaya bintang menemani 🙂
Huwaaaa….. aku takut gelaaappp…..
(ih, sok imut deh hihihihi….)
Aku ?
Kau tanyakan jalan gelap padaku ?
Padahal matamu bukanlah mataku,
Juga gelapmu bukanlah gelapku,
meski barangkali kita berjalan pada tepian yang sama…
Barangkali lentera jiwa kita yang berbeda,
Meski langkah yang kita ayunkan menuju harapan yang sama,
Arah kaki tentulah berbeda,
Sebab temaram lentera tentulah tak sama.
Gelapmu bukan gelapku,
Jalanmu bukanlah jalanku,
Meski kita berjalan pada tepian yang sama,
Sebab kita tentulah wujud yang sama.
Hanya Dia nanti yang menentukan jalan mana yang sebenarnya…
Bukannya itu kesempatan untuk belajar melihat, atau malah kesempatan untuk menerangi?
aku memilih tidur dikegelapan, selamat bermimpi… Zzzz… hehehe
kita tidak pernah sendiri yes,ada TUHAN yan9 selalu dekat.
jadi dlm 9elap sekalipun aku akan tetap berjalan,biarkan DIA yan9 meneran9i jalannya.. 🙂
Jadilah terang, Jangan di tempat yang terang.
Jadilah terang….. di tempat yang gelap.
Aku nunggu kau pulang saja lah.. 😆