perempuan yang menangis di dalam toilet..

Aku sering melihat perempuan itu menangis di dalam toilet. Duduk tanpa membuka celana di atas dudukan closet, menangkupkan kedua belah tangannya pada wajahnya yang berlapis make-up lengkap. Mulai dari eye-shadow mahal, eye-liner mahal, blush on mahal, lipstick mahal, pelembab mahal, bedak mahal, yang kalau ditotal harganya sama dengan berkilo beras kelas rendah.

Setelah hampir delapan menit mengeluarkan airmata dan menahan isak, perempuan yang selalu berpakaian bagus dan mahal itu kemudian mengambil tissue – yang biasanya digunakannya untuk mengeringkan kemaluan setelah buang air ke wajahnya yang cantik dan sangat terawat. Dengan sangat hati-hati disekanya airmata yang membasahi bagian-bagian pipinya, pelan..pelan sekali. Lalu setelah itu dia mengerjap-erjapkan matanya yang berbulu lentik, menarik ujung bibirnya ke atas untuk membentuk segaris senyum. Lalu setelahnya, dia keluar menuju wastafel. Kemudian sibuk dengan tas kecil yang memuat segala macam peralatan kecantikan yang selalu dibawanya setiap kali masuk ke toilet. Kembali merias wajahnya agar tak tampak habis menangis.

Lalu, di dekat pintu keluar toilet dia biasanya berpapasan dengan dua orang petugas kebersihan toilet yang sedang istirahat sambil membicarakan anak-anak mereka yang mulai masuk sekolah, atau juga tentang suami-suami mereka yang selalu mengorok saat tidur, atau mertua di kampung yang rindu pada cucu-cucunya. Terkadang mereka juga sedang bernegosiasi tentang pertukaran shift karena salah satunya harus ikut membantu hajatan tetangganya.

Perempuan bermata indah itu biasanya hanya melemparkan senyum kepada keduanya, dan dibalas dengan anggukan tanda hormat oleh dua perempuan berseragam biru kotak-kotak yang selalu mengatakan “Ibu itu beruntung banget ya. Udah cantik, jabatan bagus, suami kaya dan tampan, anaknya lucu-lucu..” saat perempuan yang sering menangis di dalam toilet itu menghilang dari pandangan mereka.

Advertisement

49 comments

  1. Hati-hati membuat tokoh dalam cerita. Orang pertama, kedua, atau ketiga. Karena hal ini bisa mengganggu logika cerita. Seperti ceritamu di atas. Yessi pake tokoh ‘aku’ dan ‘dia’ – Secara logika, tokoh ‘aku’ tidak akan mungkin selalu melihat tokoh ‘dia’ selalu duduk di atas kloset, apalagi pekerjaan tokoh aku bukan pulak sebagai cleaning service. Secara logika saya, kamar mandi, toilet [closed] adalah ruang yang sangat pribadi. Jadi, sangat tidak mungkin tokoh ‘aku’ selalu melihat wanita itu, kecuali tokoh ‘aku’ itu seorang malaikat. Mungkin kurang penjelasan kale, yee, ceritamu itu. Tapi menarik kok. Semoga bermanfaat, dan terus berkarya. Gbu.

    • waa…ada Bang Shaut 🙂
      makasi untuk masukannya, bang..aku senang sekali kalo ada yang mau kasi kritik dan saran.
      dalam cerita ini, tokoh aku itu memang sosok yang tidak biasa. kalo kuceritakan sekarang ga seru nanti..hehehehe

  2. Kebahagiaan itu memang tak bisa diukur dengan harta dan jabatan.
    Sebenarnya nangis kenapa sih? Klo diceraikan suami tinggal ma ja saya.. eh orangtua dunk!

  3. hhmm padahal belum tentu ya mba dalemannya, tapi itulah realita hidup ketika kita melihat orang selalu dari luar yang pertama padahal belum tentu sama dalamannya

    mungkin bersyukurlah atas apa yang kita terima saat ini sebagai solusinya

  4. malem Mba Yess.. 😀 lama tak bersua kemarih :mrgreen:

    hufhhh…tak selamanya sosok luar sama dengan isi didalam seperti yang dialami Ibu tersebut tak sepenuhnya benar yang diucapkan kedua orang petugas kebersihan toilet itu 😀

    selamat malam & selamat beristirahat

    -salam-

  5. yeesssss….penasaraaaan….sok atuuh terusin….kenapa si wanita tajir itu nangis…? padahal dari kacamata orang laen…hidupnya mendekati sempurna yaa…saya ga tau juga sih…apa setiap manusia…atau cuma orang kita aja…yang selalu mengidentikan kaya secara ekonomi = bahagia… *hehehee…gue juga kadang masih terjebak dalam pikiran begitu… 😉 *

  6. Ahai…. kkonten sahabatku yag satu ini kok makin mantab aja ya, terus berkarya dan jangan pernah bosan, serta jangan dilarang aku berkunjung n komentar. Lebih lagi kalau mau memberiku link, tapi jangan terpaksa… dan harus ikhlas

  7. Banayk yang ternyata tak seindah warna aslinya, kita pikir bahagia ternyata sering ke toilet sekedar untuk menitikkan air mata duka, yessi mau bikin cerpen apa nih…

  8. hadddiirrrr….

    hihihii… memang apa yg terjadi di hati ini tidak ada orang lain yg tahu… mereka hanya mengira dari apa yg tampak di luarnya aja…
    btw, aku nggak ngira lho… kalo km tuh suka ngintip di wc…. hihihihi….

    cu…

  9. Bok,gw kira dr judulny ni postingan hororr huekekeke

    seringny memang rumput tetangga terliat lbh ijo, situ blg sini bruntung,sini blg enakan jd situ.

    Bah..! Manusia gak ad abisny,maka bersukurlah bersukurlah :p

  10. bri kok nda ngertiii iaaaaaaaa
    udah coba dibaca dari alinea pertama
    tapi bahasanya okelah iaaaaa
    dan aku susah bokis teh ternyata kabarku lagii gak baik2 aja..huft

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s