Aku sering melihat perempuan itu menangis di dalam toilet. Duduk tanpa membuka celana di atas dudukan closet, menangkupkan kedua belah tangannya pada wajahnya yang berlapis make-up lengkap. Mulai dari eye-shadow mahal, eye-liner mahal, blush on mahal, lipstick mahal, pelembab mahal, bedak mahal, yang kalau ditotal harganya sama dengan berkilo beras kelas rendah.
Setelah hampir delapan menit mengeluarkan airmata dan menahan isak, perempuan yang selalu berpakaian bagus dan mahal itu kemudian mengambil tissue – yang biasanya digunakannya untuk mengeringkan kemaluan setelah buang air ke wajahnya yang cantik dan sangat terawat. Dengan sangat hati-hati disekanya airmata yang membasahi bagian-bagian pipinya, pelan..pelan sekali. Lalu setelah itu dia mengerjap-erjapkan matanya yang berbulu lentik, menarik ujung bibirnya ke atas untuk membentuk segaris senyum. Lalu setelahnya, dia keluar menuju wastafel. Kemudian sibuk dengan tas kecil yang memuat segala macam peralatan kecantikan yang selalu dibawanya setiap kali masuk ke toilet. Kembali merias wajahnya agar tak tampak habis menangis.
Lalu, di dekat pintu keluar toilet dia biasanya berpapasan dengan dua orang petugas kebersihan toilet yang sedang istirahat sambil membicarakan anak-anak mereka yang mulai masuk sekolah, atau juga tentang suami-suami mereka yang selalu mengorok saat tidur, atau mertua di kampung yang rindu pada cucu-cucunya. Terkadang mereka juga sedang bernegosiasi tentang pertukaran shift karena salah satunya harus ikut membantu hajatan tetangganya.
Perempuan bermata indah itu biasanya hanya melemparkan senyum kepada keduanya, dan dibalas dengan anggukan tanda hormat oleh dua perempuan berseragam biru kotak-kotak yang selalu mengatakan “Ibu itu beruntung banget ya. Udah cantik, jabatan bagus, suami kaya dan tampan, anaknya lucu-lucu..” saat perempuan yang sering menangis di dalam toilet itu menghilang dari pandangan mereka.
sebuah pengisahan yang bagus sekali YC! bundo suka..
Ibu itu lama-lama bisa jadi mirtle merana yang di Harry Potter, menangis melulu di toilet 😀
jaah dasar bundo langsung inget si myrtle merana
*padahal aku juga tadi koq bisa ya?
makasi, Bundo 🙂
YC lagi mau belajar nulis serius lagi. mo mulai nulis cerpen lagi. khususnya tentang perempuan
tak siendah kelihatannya ya….
hehe..aku kan blum cerita kenapa perempuan itu menangis, Dit?
eh..pakabar? kemana aja ko? 🙂
Hati-hati membuat tokoh dalam cerita. Orang pertama, kedua, atau ketiga. Karena hal ini bisa mengganggu logika cerita. Seperti ceritamu di atas. Yessi pake tokoh ‘aku’ dan ‘dia’ – Secara logika, tokoh ‘aku’ tidak akan mungkin selalu melihat tokoh ‘dia’ selalu duduk di atas kloset, apalagi pekerjaan tokoh aku bukan pulak sebagai cleaning service. Secara logika saya, kamar mandi, toilet [closed] adalah ruang yang sangat pribadi. Jadi, sangat tidak mungkin tokoh ‘aku’ selalu melihat wanita itu, kecuali tokoh ‘aku’ itu seorang malaikat. Mungkin kurang penjelasan kale, yee, ceritamu itu. Tapi menarik kok. Semoga bermanfaat, dan terus berkarya. Gbu.
waa…ada Bang Shaut 🙂
makasi untuk masukannya, bang..aku senang sekali kalo ada yang mau kasi kritik dan saran.
dalam cerita ini, tokoh aku itu memang sosok yang tidak biasa. kalo kuceritakan sekarang ga seru nanti..hehehehe
Kebahagiaan itu memang tak bisa diukur dengan harta dan jabatan.
Sebenarnya nangis kenapa sih? Klo diceraikan suami tinggal ma ja saya.. eh orangtua dunk!
ayo tebaaakkk…nangisnya kenapa? 😛
Lanjut dnk critanya,
nanggun nech, hhehe..
tunggu ya, bok 🙂
yeee….
kok nanggung to mbakyu!!!
tak patoootttt…
belum dijelasin masalahnya nih ya? kenapa menangis?
Dia menangis untuk menumpahkan semua beban yang menyesakkan dadanya
aku tau kenapa dia menangis
hhmm padahal belum tentu ya mba dalemannya, tapi itulah realita hidup ketika kita melihat orang selalu dari luar yang pertama padahal belum tentu sama dalamannya
mungkin bersyukurlah atas apa yang kita terima saat ini sebagai solusinya
lama tak berkunjung… semoga selalu sukses… tetap semangat…
sedj
padahal kenyataan itu tidak seindah kelihatannya ya?
selalau kagum dengan orang yang mampu menulis 🙂
mbak, perempuan itu menangis kenapa?
udah gt nangisnya pasti di toilet lg…hihihi
lanjutkan ceritanya ya, mbak… 🙂
walah manteps nih, gaya tulisannya, pengen belajar dunks..
malem Mba Yess.. 😀 lama tak bersua kemarih
hufhhh…tak selamanya sosok luar sama dengan isi didalam seperti yang dialami Ibu tersebut tak sepenuhnya benar yang diucapkan kedua orang petugas kebersihan toilet itu 😀
selamat malam & selamat beristirahat
-salam-
yeesssss….penasaraaaan….sok atuuh terusin….kenapa si wanita tajir itu nangis…? padahal dari kacamata orang laen…hidupnya mendekati sempurna yaa…saya ga tau juga sih…apa setiap manusia…atau cuma orang kita aja…yang selalu mengidentikan kaya secara ekonomi = bahagia… *hehehee…gue juga kadang masih terjebak dalam pikiran begitu… 😉 *
ayoooo ceritakaaann menangisnya kenapa??
kalau menangis untuk tersenyum gpp 🙂
mba…apakah commentku sudah ada tadi 😀
ceritain lagi dong..knpa perempuan itu nangis??
kenapa perempuan itu menangis?
pasti perempuan itu hanya bahagia karena materi tapi tidak untuk urusan bathinnya..
hmm.. keren, sis.. 🙂
wah.. yessi suka ngintip yaaaa…. :p
jangan ini bukan fiksi ??? bener tak ? Pemaparannya cukup detail dan indah. Mengalir tergambar mantap
ngintip..
nangisnya kenapa tu..
🙂
ngomong-ngomong kenapa dia menangis ya?? *penasaran*
Siapa perempuan itu? YESSI kah ? mudah2an iya? 😀
pastinangis karena sakit perut lagi M
Ahai…. kkonten sahabatku yag satu ini kok makin mantab aja ya, terus berkarya dan jangan pernah bosan, serta jangan dilarang aku berkunjung n komentar. Lebih lagi kalau mau memberiku link, tapi jangan terpaksa… dan harus ikhlas
Salam kenal untuk sahabat baruku.
Bahasa dalam tulisan ini bugus……..
Semoga kamu berhasil.
Banayk yang ternyata tak seindah warna aslinya, kita pikir bahagia ternyata sering ke toilet sekedar untuk menitikkan air mata duka, yessi mau bikin cerpen apa nih…
sebuah awalan yang bagus untuk novel selanjutnya. Kapan terbit ?
tambah menyedihkan dan meneteskan arimata lagi ketika mendengar orang lain mengatakan dia beruntung *ambil tisu WC*
mm..
mm..
gag ngerti aq..
kok nangis??
napa??
p cabar
blue mau ke bali bisakan mampir tuk mkn gratis…..hehee
salam dalam kehangatan musim
hadddiirrrr….
hihihii… memang apa yg terjadi di hati ini tidak ada orang lain yg tahu… mereka hanya mengira dari apa yg tampak di luarnya aja…
btw, aku nggak ngira lho… kalo km tuh suka ngintip di wc…. hihihihi….
cu…
Bok,gw kira dr judulny ni postingan hororr huekekeke
seringny memang rumput tetangga terliat lbh ijo, situ blg sini bruntung,sini blg enakan jd situ.
Bah..! Manusia gak ad abisny,maka bersukurlah bersukurlah :p
casing manis tapi mesin pahit 😀 semoga kehidupannya tidak sepahit mesinnya 😀
salam peace mbak yessi
Hemmm betapa kita tidak tau apa yg dialami oleh orang lain yah….
btw kenapa si perempuan itu nangis yes?
bri kok nda ngertiii iaaaaaaaa
udah coba dibaca dari alinea pertama
tapi bahasanya okelah iaaaaa
dan aku susah bokis teh ternyata kabarku lagii gak baik2 aja..huft
nangis kok ditoilet…..mungkin supaya ga kelihatan ama org kali yah…shy dianya itu…;)hehehee…
Barangkali….. perempuan cantik itu selalu menangis di toilet karenaa…. sembelit. Hehehe…. just kidding, Nooon! Soale penasaran nih….
selamat siang menjelang malam …kenapa engkau menagis .
kenapa hayoooooo…..gak tuntas baca tapi koment duluan .
Yah.. koq segitu aja? cuman secuplik? ini ceritanya tobe continue yah?? awalnya asyik baca,,tapi koq? Pembaca kecewa nih!
bagus mbak… 😀 saya suka ini… emang yg keliatannya bahagia dan hidup mewah itu blom tentu ga ada masalah…