….
masihkah kau mengenali suara hujan
sejak saat itu bagiku suara hujan adalah dentingan piano yang samar terdengar di ujung hening malam
seperti gema gesekan biola yang baru saja lenyap ditelan lengang
seperti senandung lirih di remang sunyi senja yang basah
Kita sering bersama menatap hujan, duduk di dekat jendela sambil bercerita tentang apa saja. Tentang keluh, tentang asa, tentang impian dan harapan.
Kau ingat waktu bersama kita tak kuasa menahan ingin untuk menari di bawah hujan yang lebat namun bersahabat. Seperti sepasang tak waras kita bernyanyi dan menari di antara rinai hujan yang tersenyum hangat memeluk senja yang hampir datang.
Kita tertawa, berteriak dan terus menari hingga hujan pergi berganti senja yang dingin,
Lalu kau mengantarku pulang, dan menatapku dengan tatapan yang hingga saat ini tak kumengerti artinya sebelum akhirnya berlalu menembus malam yang baru saja datang.
Sunyi
hanya ada sunyi yang perlahan menusuk hati ketika semua kenangan itu kembali tergambar
kenangan tentang kita dan hujan
tentang teriakan kita yang redam ditelan deru hujan
tentang airmata yang tersamar
tentang kita yang kemudian berjalan berpelukan menembus hujan
lalu berpisah di ujung jalan
dan
tak pernah kutahu lagi kau dimana
setelah hujan yang waktu itu tak kunjung usai hingga pagi menjelang
kau menghilang tanpa jejak, lelah ku mencari namun tak jua kutahu kau dimana
Aku sering menangis mengenangmu, menahan rindu yang menyesakkan dadaku,
sambil menatap rinai hujan dari tepian jendela kamarku.
Apakah kau tahu dimana kini aku berada? Aku masih di kota ini, tak pernah pergi jauh ke lain kota. Tidakkah pernah kau ingin mencari tahu dimana aku? Kalau kau ingin, kau pasti sudah menemukanku sejak dulu.
Aku merindukanmu
sungguh…
Aku ingin memelukmu sekali saja**
yuk ikutan lomba Agustus-an nya Eka Situmorang.
hadiahnya banyaaaaaakkk lho 🙂
i love it,……….
(Maaf) izin mengamankan PERTAMAX dulu. Boleh, kan?!
Selamat berp[artisipasi dalam gelarannya Mbak Eka
wah bagus amat tulisannya.. moga2 menang ya yes!
good luck!
hujan tak bisa habis dieksplor.
hujan selalu menyimpan kenangan sendiri
sedih, menunggu hal yg tak pasti 🙂
btw moga menang ya sahabat ^_^
Hei boru Purba 🙂
Mauliate godang bah udh meriahin ultah CE..
Nga au catat ma untuk dinilai dewan juri 😛
hahaha maafkan yah bahasa gue marpasir2.. maklum bahasa batak gue parah 😀
Kangeeen! Pengen ke semarang lagi… eh awal bulan kmrn gue ke smg tapi lupa bilang lu 😛 maap
keren ini mah,
namanya juga penulis handal
jadi tersampaikankah rindunya ? 🙂
waahh bagus.. semoga menang y
wow..muantafff sekaleee…hehee
Ketoke menang ki.. hadiahe Eka? Nek hadiahe Eka, dinggo aku yo hahahaha!
kapan sih diumumin pemenangnya…? 😀 dimana2 ada lomba ini perasaan…
waah keren banget cerpennya, saya doakan menang ya.
saya suka….^^
saya suka^^