Eyang Memelukku Sambil Menangis

Akhir pekan pasti selalu seperti ini, mobil-mobil terparkir di halaman rumah Eyang yang luas. Kemudian di ruang tengah akan terlihat anak-anak kecil yang sedang bercengkerama dengan seorang lelaki tua yang masih tampak kuat dan sehat, Eyang Raka, begitu aku memanggilnya. Anak kecil yang jumlahnya ada tujuh orang itu sepertinya berebutan untuk mendapat perhatian Eyang, mereka melompat-lompat, tertawa, teriak-teriak dan melompat ke pangkuan Eyang. Di ruang depan pasti ada tiga orang laki-laki berusia sekitar 30-40 an tahun, sedang duduk santai sambil bercerita tentang apa saja. Di dapur ada perempuan yang sedang memasak sambil ngobrol dengan Eyang putri, sedang yang lain ada di taman belakang rumah sedang memperhatikan tanaman bunga yang sedang mekar.

Eyang Raka punya tiga orang anak laki-laki, ketiganya sudah menikah. Anak pertama bernama Dani, dia seorang pejabat di sebuah departemen, menikah dengan seorang dosen cantik dan kini sudah punya tiga orang anak. Anak kedua namanya Rendi, seorang dokter, menikah dengan seorang wanita karir dan sudah punya dua orang anak. Dan yang satunya lagi adalah Angga, seorang pengusaha sukses yang punya istri cantik dan dua orang anak yang sangat menggemaskan. Jadi Eyang Raka punya tujuh cucu, delapan kalau ditambah aku. Dan punya tiga anak, empat kalau ditambah ibuku.

lanjutannya di sini ya 🙂

Advertisement

9 comments

  1. Ceritanya sangat sedih sekali, memang manusia tidak luput dari kesalahan. Hanya penyesalan yang datangnya terakhir, dari cerita diatas saya jadi lebih memaknai hidup ini. Ternyata masih banyak orang yang jauh lebih menderita.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s