“ Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”
(UUD 1945 Pasal 33, ayat 3)
Sebagian dari kita mungkin telah lupa dengan pasal tersebut. Dimana disebutkan dengan jelas bahwa segala kekayaan alam akan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Lantas benarkah demikian?
Air, adalah salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok. Air adalah hadiah dari alam. Air tidak bisa diciptakan sendiri oleh manusia, ia hadir melalui suatu proses alami yang sangat panjang. Manusia hanya bisa melestarikan sumber air, menjaga dan merawat hingga sumber air tidak punah oleh keserakahan sebagian orang.
Air (seharusnya) dikuasai oleh negara. Tapi pada kenyataannya, belakangan kita bisa melihat dengan jelas bahwa sumber mata air sudah dikuasai oleh perusahaan pengolah air minum dalam kemasan. Mereka tidak hanya menguasai satu mata air saja, tapi tersebar di seluruh Sumatera dan Jawa. Air yang kemudian diolah dan dikemas dalam kemasan plastik yang nantinya akan menambah timbunan sampah. Air yang kemudian dijual dengan harga Rp.500/240ml nya. Pernahkah sadar? Betapa mahal harganya yang harus kita bayar untuk beberapa teguk air? Rp.500 memang mungkin terasa sedikit, tapi bayangkan bila kita mengkonsumsi 10 cup saja sehari, kita sudah harus membayar Rp.5000. Kita terlena, termakan iklan, termakan gaya hidup praktis yang sebenarnya pelan-pelan menghancurkan.
Saya tinggal di daerah pegunungan, dengan sumber mata air yang saya pikir harusnya cukup untuk kebutuhan masyarakat di sekitar. Tapi apa yang terjadi? Dalam masa duapuluh empat jam sehari, rumah saya hanya kebagian air satu atau dua jam sehari. Selebihnya kran di kamar mandi saya tidak akan mengeluarkan air. Ya, perusahaan air milik negara hanya menjatah satu atau dua jam sehari saja. Musim kemarau atau musim hujan sama saja. Bahkan kalau musim kemarau air tidak mengalir sampai dua atau tiga hari. Ini menunjukkan kurangnya sumber mata air, sehingga pihak perusahaan air milik negara harus menjatah dan membatasi aliran air untuk rakyat.
Di sisi lain, perusahaan air dalam kemasan bisa dengan lancar menyediakan supply air minum untuk konsumen. Konsumen, bukan rakyat. Bahkan mereka bisa mengeksport air tersebut ke luar negeri. air yang katanya dikuasai oleh negara itu, air yang harusnya dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat itu. Bagaimana bisa perusahaan air milik negara kalah dengan perusahaan pengelola air minum dalam kemasan?
Saatnya mencari solusi mendapatkan air bersih selain mengkonsumsi air dalam kemasan. Untuk apa membayar mahal segalon air yang katanya sehat tapi belum tentu juga kan? Kita mulai dari keluarga kita dulu. Pureit Water Furifier adalah salah satu solusi cepat, sehat dan hemat.
Saya tidak tahu persis apa tujuan Unilever memproduksi Pureit, si solusi yang bisa menggeser posisi air minum dalam kemasan ini. Selain motif ekonomi (ya, tentu saja motif ekonomi adalah faktor utama, karena mereka bukan lembaga sosial). Bisa saja Pureit diciptakan untuk menekan penggunaan air minum dalam kemasan yang nantinya secara tidak langsung ikut melestarikan sumber mata air.
Pureit adalah pemurni air yang bekerja dengan teknologi canggih 4-tahap pemurnian air “Teknologi Germkill” untuk menghasilkan air yang benar-benar aman terlindungi sepenuhnya dari bakteri dan virus.
4 TAHAP PEMURNIAN AIR
Pureit memberi solusi pengadaan air minum dengan banyak keuntungan :
- Sangat praktis. Hanya memasukkan air ke dalam alat dari bagian atas, Pureit akan memurnikan air untuk siap minum.
- Tidak memerlukan gas, listrik, dan saluran pipa.
- Hemat, seperti yang telah dijelaskan dalam perhitungan di atas.
- Air terlindungi dari kuman berbahaya penyebab penyakit dengan menggunakan standar terketat EPA (Environmental Protection Agency) USA yang menghilangkan log 6 bacteria, log 4 virus, dan log 3 parasites.
- Pureit memiliki indikator yang dapat menunjukkan lebih awal kapan perlu menggantiGermkill Kit (mekanisme penghentian otomatis).
- Kapasitas hingga 9 liter di top chamber ditambah 9 liter di transparent chamber.
- Garansi satu tahun.
- Produk Pureit murah dan mudah diperoleh.
- Pureit membantu mengurangi sampah minuman dalam kemasan, serta membantu kelestarian lingkungan dan kelestarian sumber air alami.
JAMINAN PERLINDUNGAN PUREIT
Pureit adalah cara mudah, praktis dan dengan harga yang terjangkau untuk mendapatkan air minum yang terlindungi dari kuman berbahaya. Hanya dengan Rp.550.000 + Rp.150.000 (untuk alat Perangkat Pembunuh Kuman) kita sudah bisa menyediakan air minum yang terjamin untuk keluarga kita. Perangkat Pembunuh Kuman bisa memurnikan 1500 liter air (setara dengan 80 galon). Setelahnya kita hanya tinggal membeli Perangkat Pembunuh Kumannya saja. Jadi cukup dengan Rp.150.000 kita sudah mendapatkan 1500 liter air jernih yang sehat dan bebas dari kuman.
Tidak perlu membeli dispenser lagi, tidak perlu was-was dengan tagihan listrik yang membengkak karena penggunaan dispenser. Cukup dengan menuangkan air sumur atau air PAM ke Pureit, kita sudah mendapatkan air minum yang jernih, sehat dan dijamin bebas dari virus dan bakteri.
Mari mulai tinggalkan kebiasaan mengkonsumsi air minum dalam kemasan. Selain menghemat pengeluaran keluarga, dengan begitu kita juga secara tidak langsung ikut menjaga kelestarian sumber mata air. Mungkin kita tidak punya banyak waktu untuk menanam pohon, menjaga sumber air dan langkah-langkah nyata lain yang memang lebih cepat dan tepat. Tapi dengan menggunakan Pureit sebagai alat penyedia air minum di rumah kita masing-masing, kita bisa menekan penggunan air minum dalam kemasan.
Mulai kebiasaan hidup yang berpihak ke alam. Mengurangi penggunaan pemakaian plastik, melindungi dan melestarikan sumber mati air. Jika kita mencintai alam, maka alam juga pasti mencintai kita.
Disclaimer : tulisan di luar tanggung jawab Unilever
sumber referensi :