Jadi, apakah kau sudah siap jika ibumu pergi meninggalkanmu?

Terlepas dari keberadaan seseorang dalam sebuah ikatan keluarga, saya pikir manusia adalah individu yang diciptakan dengan tujuan tertentu. Setiap manusia adalah dirinya sendiri, diciptakan Tuhan melalui suatu proses yang terbilang cukup panjang hingga akhirnya hidup selama sembilan bulan dalam rahim manusia yang disebut perempuan, kemudian lahir dan utuh menjadi manusia baru yang ikut bernafas di bumi yang sudah dipenuhi manusia dewasa. Manusia dewasa, manusia yang sudah lahir lebih dulu dengan peran dan tujuan masing-masing.

Kemudian hati saya sering bertanya, apakah seorang perempuan lahir dengan tujuan menjadi ibu bagi seseorang? Dalam hal ini, salah satu tujuan seorang perempuan diciptakan adalah jelas : menjadi ibu.  Atau apakah seorang bayi lahir darinya agar dia menjadi ibu? Dalam hal ini, salah satu tujuan sang bayi diciptakan adalah agar seorang perempuan menjadi ibu. Entah yang mana yang benar, tapi yang jelas ibu dan bayi adalah dua mahluk yang sangat erat hubungannya.

Barangkali Tuhan sudah merancang seorang perempuan untuk bisa menjadi banyak hal. Salah satunya adalah menjadi ibu. Mengandung, melahirkan dan membesarkan seorang anak. Adalah tugas yang katanya sangat mulia. Bagaimana seorang bayi merah kecil dan mungil bertumbuh dalam asuhan yang penuh kasih sayang dari ibu hingga dewasa dan bahkan kemudian bisa melahirkan bayi baru.

Tuhan menciptakan perempuan untuk menjadi seorang ibu. Tapi apakah semua bayi yang terlahir pasti mendapatkan pengasuhan dan kasih sayang seorang ibu? Dan, sampai usia berapakah sebenarnya Tuhan menetapkan masa tugas seorang ibu? Mengapa ada ibu yang harus pergi menuju surga saat melahirkan bayinya, ada juga yang pergi menuju surga ketika anaknya masih kecil, tapi banyak juga yang diberi waktu lama bahkan hingga mengasuh cucunya.

Seperti ibu saya. Tuhan menetapkan masa tugasnya berakhir pada saat saya masih sangat membutuhkannya. Usia saya masih duapuluh empat tahun waktu itu. Dari segi umur memang sudah terbilang dewasa. Tapi kepergian ibu saat itu sudah menghancurkan salah satu impian terbesar saya. Sebuah keinginan yang sangat sederhana sebenarnya, memiliki foto bertiga bersama ibu dan anak saya. Keinginan yang sangat tidak mungkin akan tercapai, keinginan yang harus saya kubur dalam-dalam bersama jasad ibu yang telah diam dalam pemakaman.

Lalu apa? Menyalahkan Tuhan karena menghentikan masa jabatan ibu pada saat yang tidak tepat (menurut saya)? Adalah hal yang sangat sulit menerima kenyataan pahit ini. Namun mengingat bahwa ibu pasti jauh lebih bahagia di surga sana, dan menyadari bahwa semua ibu pada akhirnya pasti akan pergi ke surga, sedikit mengobati kepedihan saya. Saya harus menjalani hidup, mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan Tuhan pada saat merancang kelahiran saya.

Percaya kan kalau semua ibu pasti akan pergi ke surga? Seorang ibu pada akhirnya pasti harus pergi meninggalkan anaknya.  Sebuah kepastian yang hanya menunggu waktu.  Jadi, apakah kau sudah siap jika ibumu pergi dan meninggalkanmu?

fromflickr

 

Selamat Hari Ibu untuk semua ibu hebat di bumi pertiwi ini 🙂

Advertisement

5 comments

  1. Selamat hari Ibu juga Yes.
    Actually kepergian orang terkasih, baik ayah, ibu atau pasangan kita adalah hal yang berat. Walau mungkin manusia tak akan pernah siap… tapi tetap harus dihadapi karena tak ada yang tahu kapan waktunya tiba…

  2. stelah sekian tahun engkau berperang melawan penyakitmu .. kini engkau harus berhenti diperjuanganmu.. Tuhan menyayangimu.. Tuhan tlah menempatkanmu di alam yg tenang. kami sangat menyayangimu.. namun takdirlah yg mengharuskan kami untuk tetap kuat hidup tanpamu.. dan bukankah semua akan kembali kepadaNya..
    Ibu.. lihatlah.. aku skarang hidup bahagia bersama orang2 yg menyayangiku
    setelah 18 thn aku hidup tanpamu kini aku telah dewasa, .
    Ibu.. lihatlah.. aku mendapatkan beasiswa kuliah S1, sebentar lagi aku memakai toga . dan aku akan menjadi orang sukses dan hidup bersama orang tersayang.. aku akan mempunyai anak..
    Ibu. . aku merindukanmu.. Semoga engkau tenang di alam sana . .

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s