Aku tak akan lelah merinduimu, berharap bisa melihat senyum dan tatapan hangatmu di suatu pagi ketika hujan baru saja usai.
Meski seperti tak mungkin, hati dan pikiranku masih tetap bersama membiarkan kenangan tentangmu menghias dalam bingkai-bingkai harap yang kujaga tulus di lubuk terdalamku.
Kau adalah doa terindah yang masih tetap terlantun dalam senyapnya malam. Impian terbesar yang kelak akan menjadi pencapaian termanis dalam sejarah hidup.
Kau adalah bintang yang selalu bersinar dalam gelap malamku, cahaya yang menyelusup masuk menerangi ruang-ruang gelap hati. Dan hangat yang menyelimuti dinginnya
Aku tak akan lelah merinduimu, berharap bisa melihat senyum dan tatapan hangatmu di suatu pagi ketika hujan baru saja usai. Tapi hujan tak pernah lagi hadir di pagi hari, hanya ada kabut tipis bersama dingin yang menusuk hati.
Aku melihat senyum dan tatapan hangatmu di suatu pagi ketika hujan tak pernah hadir, tapi kau lalu hilang ditelan kabut pagi.
siapakah sang kabut itu? orang ketiga? hmm…
Yang hilang masih bisa dicari, yang pergi masih mungkin kembali 🙂
Seperti pernah aku mengalami nya,
Sangat membuatku ingin menangis..
Bagusss…