Home Sweet Home

Meninggalkan Jakarta empat tahun yang lalu untuk menetap di sebuah kota kecil di Jawa Tengah, tak dipungkiri terkadang ada kerinduan yang menyelinap memasuki hati saya. Tak sampai puluhan tahun menetap di sana, namun Jakarta sudah meninggalkan jejak yang nyata di lembaran kenangan yang selamanya akan saya ingat.

Kok bisa sih, Yes lo kangen Jakarta? Beberapa sahabat mempertanyakan kebenaran dari kerinduan saya. Kota yang terlalu terkenal dengan kemacetannya dan banjir ituh, banyak copet, panas and so on and so on.

Tanpa bermaksud lari dari kenyataan, saya harus katakan bahwa Jakarta adalah kota yang memang pantas dirindukan. Sebagai ibukota negara tercinta Indonesia, tentu saja Jakarta menjadi pusat perdagangan dan bisnis. Fasilitas transportasi walaupun belum bisa dibilang keren banget, tapi udah cukuplah. Kebersihan..oke..di beberapa tempat yang masih kumuh mungkin belum pantas kalau kita sebut Jakarta adalah kota yang bersih, tapi please do see dong daerah-daerah seperti Sudirman, Kuningan, sekitaran Bundaran HI..keren dan bersih ya, bok? Coba semua daerah hingga ke pelosok Jakarta bisa sebersih itu ya.

Apa karena alasan itu Indonesia terpilih sebagai Diplomatic City of ASEAN?

Tau kan selain Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand, Indonesia adalah salah satu negara pendiri ASEAN. Markas besar atau ASEAN Secretary juga ada di Indonesia, bertempat di Jalan Sisingamangaraja 70 A, Jakarta Selatan. Selain itu Indonesia juga menganut sistem politik bebas-aktif, yang artinya tidak akan memihak apabila ada konflik namun tetap aktif memberikan bantuan apabila dibutuhkan. Indonesia juga sukses menjadi tuan rumah beberapa pertemuan penting antar negara- yang tidak hanya ASEAN tapi juga negara-negara Afrika. Selain itu…(banyak banget sih bok). Indonesia juga dikenal sebagai negara yang sering mendamaikan negara bertikai lho. Jadi semacam peace maker gitu dong ya.

Posisi Indonesia yang strategis juga mungkin menjadi salah satu alasan, di samping karena banyak negara-negara sahabat yang sudah punya kantor perwakilan di Jakarta juga. Dan..the last but not least..bisa jadi karena Indonesia adalah The Asia Paradise. Siapa sih yang nggak mau sering-sering mengunjungi Paradise? Negara yang kaya akan keindahan alam, budaya, beragam kuliner dan negara yang sudah terkenal dengan kemampuan diplomasinya. Gak salah lagi, Diplomatic City of ASEAN must be in The Asia Paradise, Indonesia 🙂

Dan setiap hal pasti punya sisi positif dan negatif ya. Dengan dinobatkannya Jakarta sebagai Diplomatic City of ASEAN, tentunya Jakarta akan menjadi sorotan dari negara-negara lain di dunia. Ibarat selebritis yang sedang naik daun, segala gerak geriknya pasti tak lepas dari sorotan media. Begitu juga Jakarta. Dan karena itulah kita harus mempersiapkan diri, membenahi kota Jakarta tercinta menjadi kota yang benar bersih secara fisik dan psikis.

Pembenahan disana-sini yang sudah dipelopori oleh pasangan Jokowi –Ahok kita harapkan dapat segera selesai dan melahirkan Jakarta yang baru. Itu bukan tugas mudah, dibutuhkan kerja keras dan dukungan dari semua masyarakat untuk dapat mewujudkannya. Jakarta bukan lagi hanya sebagai ibukota negara Indonesia, tapi menjadi Home Sweet Home bagi ASEAN. Tentunya kita sebagai tuan rumah harus menciptakan kondisi yang aman, nyaman dan menyenangkan.

Gelar Diplomatic City of ASEAN tentunya akan membawa efek positif terhadap politik, ekonomi dan pariwisata negara kita. Ini adalah sebuah anugerah sekaligus tantangan bagi Indonesia, di tengah masih banyaknya masalah-masalah yang harus dihadapi, kita juga harus mempersiapkan Home Sweet Home bagi ASEAN. Home sweet home in The Asia Paradise, Indonesia!