It’s not that easy, but sure we can!

Sesuatu mungkin tampak sangat sulit dan seperti tak mungkin teraih, tapi kau tak akan pernah tahu sebelum kau mencoba. Dan di ujung jalan kau akhirnya mengerti, bahwa kau tak selemah yang kaukira (Yessi Greena, 2013)

Brunei Darussalam adalah negara di Asia Tenggara yang terletak di pantai utara pulau Kalimantan. Negara kaya dengan wilayah seluas 5.765 km² yang menempati pulau Kalimantan ini bergabung dengan ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984. Brunei Darusallam memiliki Indeks Pembangunan Manusia tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Singapura, dan diklasifikasikan sebagai negara maju.  Dan Menurut Dana Moneter Internasional, Brunei memiliki produk domestik bruto per kapita terbesar kelima di dunia dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Sementara itu, Forbes menempatkan Brunei sebagai negara terkaya kelima dari 182 negara karena memiliki ladang minyak bumi dan gas alam yang luas. Kecil-kecil kok kaya banget yak? Luas negaranya kan cuma berapa tuh, kalo dibandingin sama Indonesia Cuma seperberapanya kan? Makanya cyin, jangan menilai sesuatu dari ukuran 😛

Brunei terdiri dari dua bagian yang tidak berkaitan; 97% dari jumlah penduduknya tinggal di bagian barat yang lebih besar, dengan hanya kira-kira 10.000 orang tinggal di daerah Temburong, yaitu bagian timur yang bergunung-gunung. Jumlah penduduk Brunei 383.000 orang. Dari bilangan ini, lebih kurang 46.000 orang tinggal di ibukota Bandar Seri Begawan. Sejumlah kota utama termasuk kota pelabuhan Muara, serta kota Seria yang menghasilkan minyak, dan Kuala Belait, kota tetangganya. Di daerah Belait, kawasan Panaga ialah kampung halaman sejumlah besar ekspatriat, disebabkan oleh fasilitas perumahan dan rekreasi Royal Dutch Shell dan British Army.

setkab.go.id

Dan disanalah KTT ASEAN ke-22 pada bulan April 2013 lalu dilaksanakan. Dalam KTT ke-22 itu tema yang diangkat adalah “Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan”, dengan pokok perundingan pembangunan badan persatuan ASEAN, dengan tiga pilar yaitu Persatuan Keamanan, Persatuan Ekonomi dan Persatuan Sosial dan Kebudayaan. Dan Pembangunan Badan Persatuan ASEAN itu harus dirampungkan sebelum 31 Desember 2015.

Then, can we make it? Tentunya semua negara anggota ASEAN sudah merumuskan beberapa langkah nyata yang akan dilaksanakan dalam usaha meraih tujuan yang telah ditentukan bersama.

buapoon.ac.th

Dengan pilar Persatuan Keamanan para negara ASEAN menjaga kerjasama keamanan, menetapkan ASEAN sebagai kawasan bebas senjata pemusnah massal, mencegah terorisme, memberantas perdagangan manusia dan membersihkan ranjau darat bekas perang. Juga berusaha menyelesaikan beberapa sengketa di Laut Cina Selatan.

Dalam Pilar Persatuan Ekonomi,  masalah investasi, transportasi dan bea cukai mendapat sorotan utama. Program lain yang terus diintensifkan adalah ASEAN Non-Tariff Measures (NTMs), realisasi ASEAN Single Window, ASEAN Customs Transit System dan Protocol on Enhanced Dispute Settlement Mechanism. ASEAN juga bekerjasama mengembangkan usaha kecil menegah (small and medium enterprises / SMEs), menciptakan lapangan kerja dan memperkenalkan jaring pengaman sosial. Di sektor pariwisata sudah ditandatangani ASEAN Mutual Recognition Arrangement (MRA) on Tourism Professionals dan merintis bebas visa untuk perjalanan antar negara ASEAN dan ASEAN Common Visa untuk wisatawan dari luar ASEAN. Diatur pula berbagai kebijakan di bidang pangan, kelautan dan berbagai produk usaha. ASEAN Framework for Equitable Economic Development (AFEED) akan bertugas memantau perkembangan penyetaraan ekonomi ASEAN.

Dan dalam pilar ketiga, persatuan Sosial dan Kebudayaan, pemuda mendapatkan peran utama dengan dibentuknya ASEAN Youth Volunteer Programme (AYVP) yang akan mempelopori solidaritas ASEAN. Pilar ini juga memberi perhatian khusus pada olahraga, perempuan, perubahan cuaca dan manajemen bencana, kabut asap, disabilitas, kesehatan dan penguatan sumber daya manusia. Itu semua penting untuk membangun kesadaran ASEAN sehingga membentuk identitas bersama ASEAN.

Kita sudah punya tiga pilar yang kokoh. Tapi cukupah hanya pilar? Salah-salah kita atau beberapa di antara kita malah menghancurkan pilar tersebut. Maka hal utama yang kita butuhkan adalah rasa persatuan. Sepuluh negara tentu memiliki banyak sekali perbedaan. Tugas kita adalah membangun kebersamaan dan rasa persatuan yang kuat. Negara-negara ASEAN pasti mampu. Motto ASEAN yaitu “One Vision, One Identity, One Community“, adalah dasar yang akan menyangga ketiga pilar persatuan tersebut.

Selain itu kita juga harus mensosialisasikan Komunitas ASEAN 2015 kepada seluruh lapisan masyarakat. Agar semua kita sadar dan tahu, bahwa kita bukan hanya Indonesia, tapi kita sekarang mempunya identitas baru, ASEAN. Dan apa yang bisa saya perbuat? Sebagai blogger ASEAN, menulislah..wartakan kabar tentang Komunitas 2015 kepada seluruh pembacamu. Agar masing-masing kita mempersiapkan diri dan siap menyambut Komunitas ASEAN 2015.

Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan. It’s not that easy, but sure we can! 🙂

thaiembassy.org

ni adalah postingan hari kesembilan #10daysforASEAN

sumber :

http://id.wikipedia.org

http://www.asean.org

Advertisement

3 comments

  1. Sukaaak dengan quotenya mbak 😉

    Sesuatu mungkin tampak sangat sulit dan seperti tak mungkin teraih, tapi kau tak akan pernah tahu sebelum kau mencoba. Dan di ujung jalan kau akhirnya mengerti, bahwa kau tak selemah yang kaukira (Yessi Greena, 2013)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s