Cerita tentang beberapa sahabat yang sedang “berjuang” mempertahankan ASI eksklusif untuk buah hati tercinta, membuat saya teringat akan perjuangan saya sekitar dua tahun yang lalu.
Dulu sebelum menjadi ibu, saya pikir ASI bukanlah hal yang sulit. Saya pikir dengan melahirkan maka otomatis ASI saya pasti melimpah, dan bayi saya tidak akan pernah kekurangan ASI. Begitu bayi lahir, maka bayi bisa langsung menikmati ASI sebagai satu-satunya sumber asupan makanan dan minuman baginya. Tapi benarkah demikian? Belum tentu benar.
Dari apa yang saya alami dan beberapa sahabat, saya akhirnya tahu tidak semua ibu beruntung bisa memberikan ASI kepada bayinya pada hari pertama kelahiran. Saya akhirnya tahu, pada beberapa ibu ASI hanya akan keluar di hari kedua atau ketiga atau bahkan hari keempat. Dan saya, ASI saya baru keluar di hari ketiga. Itu juga sesudah saya “melahap” sayur adas yang katanya bisa melancarkan ASI. Dan selama menunggu ASI saya keluar, bayi saya selama dua hari tidak minum apa-apa. Duh kejam banget, ya? Tenang, menurut dokter saya waktu itu, bayi masih punya cadangan makanan sampai hari kedua. Dan demi ASI eksklusif, waktu itu saya mengikuti saran dokter.
Tapi hal buruk kemudian terjadi, mungkin karena kekurangan cairan kadar bilirubin bayi saya jadi meningkat hingga di atas normal. Ya, bayi saya kuning. Padahal waktu lahir, bayi saya tidak kuning. Bayi saya memang baru bisa menikmati ASI di hari ketiga setelah kelahirannya, itu juga baru sedikit. Dan saya tetap tidak memberikan susu formula karena bertekad untuk ASI eksklusif. Bayi kuning memang tidak bahaya, tapi pastikan bayi diberikan asupan ASI yang cukup dan sering dijemur di pagi hari. Perlahan kuningnya akan hilang. Tapi lebih baik lagi kalau dicek saja bilirubinnya. Supaya tahu masih normal atau tidak.
Oke, kita bicara tentang ASI dulu aja ya. Nanti di postingan selanjutnya saya akan cerita tentang bayi kuning 🙂
Lalu apa saja sih yang bisa melancarkan ASI? Menurut saya produksi ASI saya dulu lumayan banyak. Padahal saya full pumping lho. Lho kok pumping sih? Nanti saya ceritakan ya 🙂
Selama hampir setahun saya bisa memenuhi kebutuhan bayi saya 150cc/2jam, bahkan kadang 200cc/2jam. Meski akhirnya harus menyerah karena hal ini itu ini itu, saya bisa menyimpulkan beberapa hal yang bisa melancarkan ASI.
1. Setelah IMD, setiap kali bayi menangis walaupun ASI belum keluar tetap susui bayi anda. Walaupun ASI belum keluar, dengan menyusu bayi akan merasa sedikit lebih nyaman, dan itu juga akan merangsang produksi ASI. Salah saya waktu itu, dengan pikiran ah ASI nya kan belum ada, kalau bayi menangis papa atau eyangnya yang menggendong bayi sampai dia terlelap.
2. Makanan dan minuman bergizi, cukup istirahat dan bahagia 🙂
3. Jika nantinya bayi akan ditinggal bekerja, setelah menyusui segeralah pumping untuk tabungan ketika bayi ditinggal kerja nanti. Selain itu, dengan mengosongkan payudara, itu juga merangsang produksi ASI yang lebih banyak lagi.
4. Satu bulan sebelum ibu kembali bekerja, mulailah mencoba memberikan ASIP dengan sendok atau dot. Dot memang tidak disarankan, tapi kalau di rumah cuma ada bapak, ibu dan seorang pembantu rumah tangga. Be realistic! Memberikan ASIP dengan sendok itu memerlukan kesabaran tingkat tinggi lho :). Ini melatih bayi untuk terbiasa minum ASIP. Ada beberapa bayi yang kemudian tidak mau meminum ASIP dan hanya mau menyusu pada ibunya. Dan ini akan menjadi masalah ketika ibu kembali bekerja bukan?
5. Tetap pumping ketika sudah kembali bekerja, dan susui bayi ketika ibu sudah bersama bayi. ASIP hanya diberikan pada saat tidak memungkinkan untuk menyusui.
6. Inti dari lancar atau tidaknya ASI adalah supply and demand. Jika banyak permintaan, maka produksi juga akan banyak. Lebih sering dikeluarkan, maka lebih lancar lah ASI ibu.
Tapi bagaimana kalo ASI saya benar-benar tidak keluar? Saya sudah berusaha sebisa mungkin. Sudah ke klinik laktasi, sudah minum ini itu, sudah mencoba semuanya, tapi tetap tidak berhasil.
ASI memang yang terbaik untuk bayi. Yang penting ibu sudah berusaha, tapi jangan sampai memaksakan diri ya. Kesehatan bayi adalah yang terutama, gelar ASI Eksklusif bukanlah suatu hal yang harus diraih. Yang penting bayi dan ibu sehat dan bahagia 🙂
waahh pokoknya ASI is the best ..
seberapa mahalnya susu formula, tetep tak tergantikan posisi ASI ya Mak 😀
Dewasa ini, para dokter ahli kebidanan menganjurkan agar bayi yang baru lahir segera disusui. Hal ini bernilai positif karena kondisi ini adalah kontak kulit pertama bayi dengan ibunda tercinta. Sebuah kegiatan yang menciptakan ikatan batin yang tak ternilai. Bayi baru lahir bayi sudah dapat menangis dan bernapas dengan baik serta tubuhnya sudah dibersihkan dari darah dan lendir) diletakkan di dada ibu. Ajaibnya, meski bayi belum dapat melihat dengan sempurna, ia akan akan merangkak mencari puting ibunya dan akan mulai menyusu. Susui sedari awal bayi Anda dalam 30 menit setelah lahir. Kegiatan pengenalan awal dalam menyusui ini dikenal dengan istilah breast crawl atau dikenal juga dengan Inisiasi Menyusui Dini. Pemberian ASI dini ini akan merangsang keluarnya ASI selanjutnya.