Jam enam si boy udah bangun dong. Biasanya bangunnya antara jam tujuh sampai jam delapan. Semangat banget dia mau berangkat sekolah 🙂

Karena Salatiga dinginnya lagi ampun dijeh, si boy baru mandi jam tujuh. Mandinya juga dengan suka ria sambil nyanyi-nyanyi gitu. Abis mandi langsung ganti baju kemudian sarapan. Makannya juga gak pake lama. Benar-benar dah, semangat empat limak 🙂

Sebenarnya daku berencana ambil cuti hari ini demi menemani first day at schoolnya si boy. Tapi berhubung karena ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini yasudahlah ijin terlambat masuk aja. Toh jam setengah sepuluh juga sekolahnya udah bubar.

Dan tibalah kita di sekolah tercintanya si boy. Si boy yang baru hari itu sekolah di situ langsung gabung aja tuh sama anak-anak TK yang lagi mainan di arena bermain yang emang disediain sekolah. Anak-anak Kelompok Bermain yang lain lebih memilih berdiri di sudut halaman sekolah, ada juga yang masih gelendotan sama emaknya dan sebagian udah sibuk coret-coret kertas di dalam kelas. Daku hanya mengawasi si boy dari kejauhan saja. Dan permainan mereka pun selesai ketika lonceng tanda harus berbaris untuk senam berdentang-dentang.

Si boy diarahkan ibu gurunya untuk berbaris mengikuti teman-temannya. Dia nurut aja. Selesai senam masuklah ke dalam kelas. Daku memang sengaja ikut masuk ke dalam kelas, karena ini hari pertama si boy. Ibu-ibu lain yang nungguin anaknya memilih untuk menunggu di luar kelas.

There is no drama of first day at school. Jam setengah sembilan, karena sepertinya daku ada dan tidak ada di kelas sama aja buat si boy, daku memutuskan untuk meninggalkan kelas dan ke kantor. Waktu pamitan sama si boy dia malah dadah dadah kiss bye dan nggak ada tanda-tanda mau nangis sama sekali. Gak ada drama “mama harus nemenin aku” atau “mama harus kelihatan dari sini”. He is a very good boy ya 🙂 Pintar kayak emaknya. Eh…. 😛

Tapi apakah kemudian si boy rajin ke sekolah setiap hari? Tunggu cerita selanjutnyah yah 😀