Buat saya tempat-tempat atau kota-kota yang pernah saya tinggali dan atau datangi adalah sama seperti sahabat. Setiap kota seperti punya jiwa, dan sebagaimana layaknya manusia mereka juga punya sifat dan kepribadian yang berbeda-beda.
Kota-kota yang pernah saya tinggali sudah jelas punya tempat istimewa di hati saya. Tapi bukan berarti bahwa kota-kota yang hanya dikunjungi tidak istimewa ya. Setiap kota mempunyai kisah dan keunikan tersendiri yang membuat saya tidak bisa dengan mudah melupakannya. Bahkan kota yang belum pernah saya datangi saja, yang belum pernah saya hirup udaranya saja, bisa punya tempat istimewa di hati saya. Okay, mungkin saya anaknya baper an ya. It’s okay if you judge me baper 😀 But i still believe that some part of my life story is still waiting me in Maastricht.
Dan minggu lalu, di Sabtu pagi ketika baru saja selesai menjemur pakaian dan lalu membereskan mesin cuci, tiba-tiba saya teringat dengan Beijing. Iya tiba-tiba aja tanpa intro atau stimulus yang berbau Beijing. Saya pernah travelling ke Beijing di awal tahun 2014. Dan waktu playlist yang emang daritadi mengiringi saya mencuci tiba di OST nya Hyde Jekyll And Me (drama Korea, kak) yang emang mendayu-dayu gitu, hati ini langsung nyes-nyes. Untuk urusan rindu saya memang lebay tingkat internasional. Harap maklum ya 🙂
That song was just like time machine yang membawa saya kembali ke dini hari yang dingin ketika baru mendarat di Beijing. Dan kenangan-kenangan yang tercipta di kota itu langsung berhamburan memenuhi ruang hati dan pikiran. Begini ya rasanya rindu kampung orang? Dan guess what happened next? Karena dari pagi belum pegang handphone, saya menyalakan handphone and found one of my colleague sent me these pictures
And this one…
Hiks….tambah kangen deh jadinya. I was there two years a go and today i suddenly miss that place and then someone told me that he is there. Dunia memang tidak adil! Hempaskan rinduku ke udara, bhang! Hahahahahah…
Trus kalau rindu gitu biasanya gimana, Yes? Ya nggak gimana-gimana sih. Dan memang tidak memerlukan tindakan juga. Hahahha…biasanya juga rindunya hilang gitu aja. Tapi kadang muncul lagi, trus rindu kota yang lain lagi. Ya kek gitulah bolak-balik. Dan biasanya gejala ini timbul kalau jiwa ini sudah dalam kondisi kurang piknik. Hahahahha..
Pas buka-buka Instagram saya juga baru sadar ternyata pernah beberapa kali lho mengabadikan kerinduan saya pada kota ini. Check this one out deh, guys!
65 minggu yang lalu, aku rindu kamu lho, Bei!
Trus lima minggu kemudian, aku rindu lagi, Bei!
Trus duapuluh minggu kemudian, aku rindu lagi, Beiiiiiii! Yang ini kayanya rindunya lebih akut karena ada kata-kata indahnya segala 😀
Ya udah sih, Yes…kalau rindu tinggal ke sana lagi aja. Ummm…bukan masalah itu sih sebenarnya. Rindu itu tidak selamanya harus dituntaskan, kan? Kadang kala merasakannya saja sudah lebih dari cukup. Ehm…
Kalau kamu, pernah nggak rindu sama kota-kota yang pernah dikunjungi? And what will you do then? Revisit or just enjoy the feeling?
Aku juga kangen Beijing! Lebih kangen lagi sama Xi’an. Mungkin karena pas di Xi’an kami lebih nyantai menelusuri kota dan mudah cari makanan halal. Hehehehe. Kemanapun kaki pernah memijak sepertinya bakal memanggil kita untuk kembali. Kalo aku sementara ini milih untuk menikmati kenangannya. Soalnya masih banyak tempat istimewa lain yang pingin dijelajahi😀.
iya, mending budgetnya dipakai buat ke tempat lain ya 🙂
Betuuuul 😀
dih itu impian sejak kapan pengen ke tembok China bareng istri, api baca2 referensi saya malah kepikiran ttg wc hotelnya yg katanya kebanyakan jorok #lah
kalo di gedung bagus biasanya toiletnya bersih kok. selama di sana ga nemu toilet jorok 😀
Pengennya revisit tp liat dompet koq gak memungkinkan hahaha. Pedih deh kangen doang
hahaha…rindukupun kupendam 😀
Untung banget playlist nya lagu korea, kalo dangdutan pasti kamu ikutan joget
hahahahaha…joget sambil jemur cucian 😀