Setengah Hari di Kantor Imigrasi

Harusnya dari kemarin udah tayang nih lanjutan kisah dari Cara Mudah Membuat Paspor Anak, tapi karena satu dan lain hal terpaksa deh mundur lagi (alesan aja lo, Yes..hahahahah).

Jadi setelah dapat email konfirmasi dari Imigrasi tentang jadwal pemotretan dan wawancara, sayapun menyiapkan semua dokumen persyaratan yang dibutuhkan. Dengan pengalaman teman yang katanya hanya butuh satu jam an untuk semua proses, saya udah pede jaya aja kalau sebelum jam 12 siang semuanya udah beres. Tadinya mau ijin setengah hari aja, tapi berhubung jatah cuti masih banyak ya cuti ajalah.

Sebenarnya udah aware sih kalau lebih awal kita tiba di Imigrasi, maka lebih cepat proses akan selesai. Tapi mengingat jarak dari Salatiga ke Semarang lumayan jauh ya. Dan yang mau berususan dengan Imigrasi adalah anak kecik, ya udahlah ditunggu aja sebangunnya dia. So it’s just like a normal day, we do not wanna push them to wake up early. Dan itu menghasilkan kedatangan kita di Imigrasi yang bisa dibilang udah agak telat ya. We arrived there at 9am, and dapat nomor antrian 175 dan 176.

Okay, there was a misunderstanding actually. Tadinya kita nyantai aja dengan jam kedatangan yang bisa dibilang telat, karena katanya…katanya nomor antrian paspor online dan paspor manual itu dipisah. Dan katanya jumlah paspor online per hari itu sangat sedikit. Jadi kita santai jaya aja walaupun nyampe sananya jam 9.

Tapi apa yang sebenarnya terjadi? Ehm…emang sih antrian paspor online dan paspor manual itu dipisah. Tapi ada satu antrian yang harus kita lewati dulu, yaitu pengecekan berkas. Untuk pengecekan berkas, tidak dipisahkan antara paspor online dan paspor manual. Pemisahan nomor antrian hanya pada pemotretan dan wawancara. Okay, baiklah! Dan tidaklah heran kalau saya mendapatkan nomor antrian 175. Dan jangan heran kalau kita harus menunggu sampai jam dua siang, karena petugas pengecekan berkasnya hanya tiga orang.

Untungnya ya suasana ruang antrinya nyaman. Ruangannya nggak terlalu luas sih tapi tempat duduknya banyak dan AC nya dingin. Mereka juga menyediakan Kopi dan Teh Panas dan tentu saja air mineral.

img_20161117_201748

And…they have playground for kids. Dan untungnya lagi waktu itu si boy tidak sendiri, ada temannya yang emaknya temen saya juga. Jadi dua anak kicik ini bermain bersama, berantem, main lagi, ketawa-ketawa berdua, lari-larian berdua, berantem, main lagi, berantem lagi…hahahahah…seru pokoknya. Jadi dua anak kicik nggak bete dan nggak ngajak pulang.

img_20161117_202535

Dan ketika tiba waktunya wawancara, si boy cuma ditanyain mau kemana. And then dia menjawab : mau jalan-jalan. Si ibu petugasnya nanya lagi : mau jalan-jalan kemana? Di jawab : ke Singapura (padahal i have not tell him anything about trip). And then waktu ditanya lagi : ngapain ke Singapura? Si boy jawab : mau lihat robot. Hahahahah….Trus si ibu nanya lagi : tante bole ikut, nggak? Si boy menjawab : umm….trus mikir bentar...then said…boleh deh! Hahahha…i do not know how the interview shoud be, but after that conversation si ibu langsung meminta saya menandatangani surat apa gitu…trus disuruh ke loket sebelahnya untuk poto. She did not asked me any question. Jadi cuma si boy aja yang diwawancara.

Dan waktu tiba waktu poto. Dengan pede jaya si boy pasang salam dua jari dan memiringkan kepalanya ke kanan sambil tersenyum lebar. Again, petugas imigrasi tertawa geli melihat anak yang sadar kamera banget. Dan tentu saja tidak diperbolehkan berpoto dengan pose seperti itu. Hahahahah…

It’s only takes umm…kurang dari setengah jam ya setelah pengecekan berkas. Jadi yang lama tuh ngantri pengecekan berkasnya. Setelah selesai pengecekan berkas antri untuk wawancara dan potonya cuma sebentar karena memang benar pengantri paspor online hanya sedikit.

Setelah selesai sesi pemotretan, petugas imigrasi akan memberikan cap di bukti pembayaran asli yang kita bawa. Dan nantinya bukti pembayaran ini yang akan kita pakai untuk pengambilan paspor. Proses pembuatan paspor hanya memakan waktu 3 (tiga) hari. In my case, si boy dan temannya wawancara dan pemotretan di tanggal 17, tanggal 22 November paspornya sudah jadi dan sudah bisa diambil.

Untuk pengambilan paspor bisa diwakilkan dengan menyertakan Surat Kuasa dan KTP asli pemberi kuasa. Apabila yang mengambil paspor ada dalam satu Kartu Keluarga, maka surat kuasa tidak perlu dilampirkan.

It’s quite easy to apply pasport nowadays ya. Kalau kita bisa tiba lebih pagi di Imigrasi, mungkin kita hanya memerlukan kurang dari satu jam. Proses pendaftaran di online sistemnya juga hanya membutuhkan beberapa menit. Dan perlu diingat bahwa sekarang kita tidak perlu mengupload segala macam dokumen. So it’s very simple. Dan biayanya hanya Rp. 355.000,-

So guys, have you apply your pasport? 🙂

Advertisement

9 comments

  1. Baru aja 2 minggu lalu buatin untuk ayah, emang mudah banget dan kalau ortu sudah tua (pake kursi roda) malah disediain sama mereka trus ada antrian khusus. Jempol deh Imigrasi

  2. Hahahahha pose foto peace ya!
    biar hits..

    Oh gitu.. saya juga mau urus paspor. Asli saya malang, tapi teman teman menyarankan urus saja di jakarta.
    malesnya, berkas berkas saya di malang.
    Saya masih mager gitu mau ngurus paspor, karena katanya harus di ambil sendiri. Kalau harus di ambil sendiri, ga kebayang saya harus cuti berapa hari hahaa.

    Trnyata bisa di wakilkan toh?
    Nice info mbaak matur nuwuun

    • iya, mb. tinggal bikin surat kuasa aja, trus kalo di Jakarta kayanya dikirimin deh paspornya. aku pernah baca di blog siapa ya, lupa…jadi kita nggak perlu ambil sendiri.

  3. Thanks infonya, mba.

    Oh ya, pemeriksaan berkasnya gk lewat jalur khusus ya? Katanya kalau anak-anak bisa jalur khusus?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s