Setelah puas liatin berbagai macam ikan di Aquaria KLCC, mari kita ke Menara Petronas. Rasanya nggak afdol ya kalau ke Kuala Lumpur tapi nggak ke  Menara Petronas. Ada nggak sih orang yang jalan-jalan ke Kuala Lumpur tapi nggak mengunjungi Petronas? I guess none.

Trus dari Aquaria KLCC naik apa, Yes ke Menara Petronas nya? Cukup jalan kaki sahaja, kakak. Jadi setelah keluar dari Aquaria KLCC kita tinggal jalan aja terus ke arah pintu keluar KLCC. Nah kalau ketemu pintu keluar dan tangga, tinggal naik tangga aja. Setelah keluar dari KLCC kita akan sampai di KLCC Park.

Tamannya teduh banget dan banyak pohon-pohon. Abaikan poto si boy yang sok cool dengan kacamatanya. Hahahah…

Kalau lihat taman dengan track jogging seperti ini rasanya pengen belik sepatu lari baru trus lari-lari deh. Hehehhe….tapi beneran, saya sangat berharap ada taman beginian di kota tempat saya tinggal. Benar-benar bersih dan terawat. Dijamin deh schedule jogging nggak akan pernah bolong-bolong lagi 😀

Karena kita ke sini di hari kerja, jadi nggak terlalu ramai ya. Hanya ada rombongan anak sekolahan yang..ummm…mungkin berkunjung ke taman ini dalam rangkat kegiatan dari sekolah ya. Mereka serombongan yang jumlahnya sekitar 50 orang. Dan sebagian besar bule. Sekolah internasional kali, ya. Entahlah.

Setelah puas liat ijo-ijo di KLCC Park kita jalan terus ke arah Suria KLCC. Jadi KLCC Park ini terhubung dengan Suria KLCC ya…Tinggal jalan aja terus….

Dan akan sampai di Suria KLCC. Dan itu….gedung yang di belakangnya, adalah Menara Petronas ya 🙂

Tuh dia si kembar yang jadi icon nya Malaysia.

Kita memutuskan untuk makan siang di Suria KLCC. Ada food court di lantai empat kalau nggak salah, ya…lupa..heheehhe. Sebenarnya banyak pilihan makanannya sih, tapi si boy minta ayam goreng. Jadilah kita makan di aduh lupa lagi namanya, pokoknya fast food gitu deh. Dan kita pesan ayam goreng, french fries dan orange juice. Waktu itu totalnya 50 Ringgit untuk 3 porsi.

Setelah makan sempat mampir di counter Zara yang lagi diskonan. Eh diskonnya gede-gede, bok. Tapi apalah daya, si boy udah mulai cranky. Tadinya saya cuekin aja dan tetap fokus ngeliatin baju en sepatu diskon. Tapi setelah dia tiduran di lantai sayapun menyerah dan segera keluar dari mall.

“C’mon hurry up show me the twin tower. i wanna see Upin Ipin there! No shopping!” perintah tuan muda, dan permaisuri hanya bisa manut aja daripada ribut dan bikin malu di negeri orang. Hahahahhahaha….

Nah kalau selama ini cuma liat gambar utuh si kembar, nih ada poto nya dari dekat banget.

Setelah puas liatin Menara Petronas dari dekat, si boy nanyain, “So where is Upin Ipin?”  Mana ada Upin Ipin di Menara Petronas, boy.  “They are not here. I have told you that we are in KL to meet your aunties and uncle, right? I have told you that we will not meet Upin Ipin here.”

Jawabannya, “Yes i know. Upin Ipin live in village. Not in city like this.”

“Then why do you ask me that question?” tanya saya lagi.

“No. It’s okay. The twin towers is just like Upin Ipin ya, mom. They are twin. Is it Upin Ipin towers? No? No, ya? Upin Ipin live in village. No towers.”

Tanya sendiri, jawab sendiri. Hahahahha….abis itu si boy berulah lagi. Ngeluh capek dan kakinya sakit kebanyakan jalan. Trus karena ‘dipaksa’ terus jalan ke halte GOKL, dianya nangis sambil ngomong “Can you please take taxi! I am tired!” Tantenya sampai gak tega gitu, tapi si emak kan udah know si boy so well ya. Jadi yuukk…jalan lagi. Tinggal 30 meter aja itu lho. Sambil jalan airmata si boy terus mengalir. Entah capek beneran, atau sedih karena nggak ketemu Upin Ipin.

Maap ya, nak…emakmu rada kejam dikit. Hehehhe….i can easily call taxi and then we can arrive at hotel soon. But no, i will give you more experience by walking to halte. And then take bus to hotel. You will get more experiences then.

Anyway, pernah satu kali saya bertanya kenapa si boy suka sama Upin Ipin. Why do you like Upin Ipin? tanya saya waktu itu. And his answer : “Because they are always happy and smile. And they are so kind to their friend”

“So you also have to be happy and kind to your friend?” Dan dijawab “Sure, mom!” sambil tersenyum lebar.

Sebenarnya mau nambahin, kalau mau baikin orang juga lihat-lihat kondisi dan lihat orangnya. Tapi anaknya masih terlalu kicik, ya. Hahahah…trus mau kasi tau juga kalo Upin Ipin itu hanya imajinasi belaka. Tapi nantilah. Yang pasti dia udah tahu kalau Spiderman adalah manusia biasa yang pakai kostum, dan Clarence adalah kartun 😀