Yaay….this will be the last blog post about KL trip January 2017. Hopefully you still enjoy it, guys! 🙂 So let’s wrap up the story about the KL trip with some tips about how to keep your…oh okay…my kid – happy and healthy when traveling abroad.
Perhaps these may not be applicable to your kids or you have been in stage that you have no special things to be done because you have took a lot of trip with your toddlers. But i am here to share my experience only.
Enaknya bahasa Inggris atau Indonesia ya? Hahahhaha….Indonesia aja kali ya.
Sebenarnya ini bukan kali pertama saya traveling with si boy. Tapi ini adalah traveling pertama saya dengan si boy ke luar negeri dan tanpa bapaknya pulak. Anak cowok yang sedang gak bisa diam gak bisa diamnya. Jadi bisalah kakak bayangkan ya gimana kalau traveling hanya berdua dengannya. Ditambah dengan koper dan barang bawaan yang lumayan banyak. You feel me kan, mak?
Salah satu kekhawatiran saya adalah terpisah dengan si boy di keramaian. Karena si boy anaknya emang gak bisa diem banget dan suka ngilang gitu. Kekhawatiran lainnya adalah tentang kondisi fisik. Udah nggak heran kan kalau anak sering nggak enak badan sepulang dari traveling. Atau malah nggak enak badan waktu traveling. Duh, pasti nggak enak banget kan? Apalagi kalau di negeri orang. Kalau di dalam negeri dan apalagi pas di rumah saudara pasti nggak khawatir banget ya.
So, persiapan sapa aja sih yang si boy lakukan sebelum trip ke KL kemarin. Yaoloh cuma dekat ini kok rempong banget sih, Yes? Eh, emak-emak itu emang kudu rempong, shay! Hahaha…..Yuk ah kita mulai dari poin pertama.
JAGA KONDISI KESEHATAN ANAK SEBELUM TRAVELING
Bukan berarti kalau nggak mau traveling nggak jaga kondisi kesehatan ya. Hehehe….And how to keep them healthy? Kalau versi saya sih cukup dengan menjaga pola makan dan jam istirahat si boy. Jadi dua minggu sebelum traveling si boy nggak boleh bolong tidur siangnya, nggak boleh tidur larut. Tidur yang cukup akan membantu tubuh menjadi fit. Dan jaga makanan si boy dengan memperhatikan asupan gizinya. Minum air putih yang cukup. Nggak boleh jajan sembarangan. Pokoknya tidur dan makannya harus diperhatikan. Udah gitu aja.
BERI PENJELASAN LENGKAP TENTANG DETAIL PERJALANAN
Hah? Anak balita dikasi detail perjalanan? Iya, saya menjelaskan semua detail tentang perjalanan ke si boy sebelum berangkat. This is to manage their expectation about how the traveling will be. Saya beri tahu tentang lama perjalanan di pesawat, hal-hal yang mungkin terjadi seperti goncangan kecil atau mungkin turbulens. Peraturan-peraturan yang harus dipatuhi di dalam pesawat. Saya juga memberi tahu bahwa setelah turun dari pesawat nanti kita masih harus naik taksi atau bus selama satu jam sebelum tiba di hotel. Emang anak kecil ngerti, ya? Ngerti kok. Coba deh 🙂
JANGAN LUPA MEMBAWA BEBERAPA BARANG PENTING UNTUK BALITA
Yang punya balita pasti udah tahu barang-barang apa aja yang selalu ada di tas ya. Kalau saya, barang yang harus saya bawa kalau traveling with si boy adalah : minyak kayu putih, tisu, tisu basah, hand sanitizer, snack ringan, roti, air mineral, selimut kecil, dua atau tiga kresek hitam, satu stel baju lengkap si boy dengan daleman, Ipad. Hahahah…yang terakhir adalah senjata kalau anaknya udah mulai cranky. Mood nya si boy biasanya langsung kembali bahagia kalau dikasi nonton Youtube 😀
SESUAIKAN ITINERARY DENGAN KONDISI ANAK
Kalau saya sih tidak memaksakan untuk ‘dapet’ semua itinerary dengan mengorbankan kondisi dan perasaan si boy. Hahaha…perasaan. Untuk anak yang masih bisa tidur dalam gendongan atau stroller mungkin bisa diakali ya. Tapi kalau udah segede si boy, agak susah ya. Kalau tujuan selanjutnya ditempuh dengan perjalanan lebih dari satu jam mungkin bisa dikondisikan anaknya tidur di perjalanan. Tapi kalau cuma 10 menit doang kasian kan dia, baru aja merem udah disuruh bangun dan diajak jalan lagi. So, jangan abaikan waktu istirahat anak. Selain istirahat pastikan juga anak minum air putih yang cukup. Kalau saya kemarin, karena nggak mau rempong bawa air minum banyak jadi bolak-balik mampir di 7 Eleven deh. Hehehe….Pastikan juga anak sarapan yang cukup sebelum mulai jalan. Karena kalau nggak sarapan si boy gampang masuk angin.
And the last but not least…
KEEP THEM HAPPY
Hati yang gembira adalah obat. Betul? Sebisa mungkin saya selalu memperhatikan mood si boy selama jalan-jalan. Mengajaknya ngobrol dan bertanya apakah dia menikmati atau tidak. Jika mungkin, biarkan anak yang memilih kemana kita akan jalan-jalan. Kalaupun harus berada pada kondisi yang bikin si boy bete, saya jelaskan kenapa harus begini. Janjikan dia lego baru (padahal mah udah di budget in). hahahaha…. Membuat anak bahagia bukan berarti menuruti semua keinginannya. Ada kalanya juga si boy harus menerima kenyataan. Dan ada kalanya dia harus nego dengan saya. Dan salah satu yang bikin si boy bahagia adalah boleh beredam sesukanya di bath up. Jadi sepulang jalan-jalan si boy boleh berendam di bath up. Setelah itu saya pijitin dan dibaluri minyak. Biar capeknya hilang 🙂
Ini poto si boy waktu nangis di Petronas. Nggak mau jalan lagi trus minta emaknya nelpon taksi. Hahahah…
Udah..itu aja hal-hal yang saya lakukan sebelum dan saat traveling abroad dengan si boy kemarin. Dan hasilnya, sepulang dari KL trip si boy sehat walafiat dan bahagia. Padahal selama di sana si boy tidurnya larut terus karena becandaan sama tantenya. Kepanasan dan kehujanan juga. Diajak jalan kaki berkilometer pulak. Hahahaha..dan seminggu setelahnya kita ada trip lagi ke Jogja dalam rangka ulang tahunnya dia. Sepulang dari Jogja juga masih tetap sehat dan bugar. Padahal waktu di Jogja juga sering kehujanan dan kepanasan ya. Tidurnya juga larut terus. Mungkin karena dia happy ya, jadinya setrong deh. Heheheeh…
His happy face. And we are ready for the next trip. To New York, perhaps? 🙂
Mungkin ada yang mau nambahin tipsnya? Share yuk 🙂
Photo yang terakhir jahil banget 😀 ha ha ha
Dulu waktu jalan ama ponakan yang kecil2..kita duduk kan aja di stroller…habisnya beraat 😀
Java udah nggak muat di stroller…heheheheh…agak gendut dia 😀