Kalau ada yang orang menganggap bahwa traveling adalah salah satu pemborosan, maka saya tidak akan setuju tapi tidak juga akan memaksa dia untuk setuju dengan pendapat saya bahwa traveling adalah belajar banyak hal. Akan banyak pendapat tentang traveling dan tujuannya, dan menurut saya wajar-wajar saja kalau orang beda pendapat dalam menyikapi sesuatu.
Langsung aja ke point pembicaraan kita, trus gimana tuh caranya traveling bisa menjadi sarana belajar untuk anak? Untuk emak bapaknya juga sih sebenarnya.
Traveling terjauh si boy pertama kali adalah sejauh sekitar 527km ke arah timur Pulau Jawa, waktu itu si boy berusia 3 tahun. Perjalanan ditempuh dalam waktu 12 jam, dengan kereta api ekonomi. Kebayang dong gimana rempongnya dan capeknya. Tapi banyak pengalaman dan pelajaran yang bisa kami ambil dari perjalanan tersebut. Si boy juga belajar banyak, dan memberinya pengalaman baru menurut kami adalah sebuah hadiah yang nggak akan pernah hilang dari dirinya.
Setelah itu di setiap ulang tahunnya kami selalu mengajak si boy traveling ke tempat-tempat yang belum pernah dia kunjungi. Memberinya pengalaman baru menurut kami lebih berarti daripada memberi hadiah berupa mainan atau barang-barang kesukaan.
Di setiap tempat yang kami kunjungi, sama seperti anak-anak seusianya, si boy pasti menanyakan banyak hal. Seperti waktu berkunjung ke Singapore misalnya, si boy bertanya kenapa semua orang di eskalator berdiri di sebelah kiri, kenapa kita nggak boleh makan dan minum di MRT, kenapa kita nggak boleh nyegat taksi di pinggir jalan. Lalu saya jelaskan bahwa di setiap tempat, ada yang namanya peraturan, peraturan harus dipatuhi, dan kalau tidak dipatuhi maka kita akan mendapatkan sanksi. Jadi waktu itu, setiap kali kami traveling ke tempat yang baru dia kunjungi, dia pasti bertanya : apa peraturan di kota ini? Hahahaha…..
Sewaktu traveling kami juga mengajarkan si boy untuk lebih berempati kepada orang lain. Simpati saja tidak cukup, karena dengan berempati maka si boy akan lebih mudah memahami orang lain. Misalnya, tidak boleh berisik di tempat umum, nggak boleh lasak di transportasi umum. Saya bilang ke si boy, “walaupun tidak ada peraturan, kamu juga harus memikirkan orang lain. when you want to do something, just imagine if somebody also do it for you. if you don’t like it, then don’t do it!”
Untuk masalah manner saya dan pak bojo emang agak keras sama si boy. Tapi bukan berarti apa-apa dilarang dan apa-apa jangan ya. Sebagai orangtua kita juga harus bisa membatasi diri supaya anak juga nggak jadi anak yang ngapa-ngapain nggak boleh. Dan menurut saya mengajak anak traveling adalah salah satu cara yang efektif untuk mengajarkan banyak hal. Selain itu, traveling bersama juga membangun kualitas kebersamaan dengan keluarga. Bayangkan, kalau waktu traveling pasti kemana-mana bareng kan?
Traveling nggak harus jauh, nggak harus ke luar negeri. Karena belajar banyak hal juga bisa dimana saja. Disesuaikan dengan kemampuan aja. Tapi kalau si boy sih permintaannya udah spesifik. Minta traveling nya udah yang jauh-jauh. Ke Tokyo lah, Yokohama lah, Berlin lah, Barcelona lah…dengan alasan “i wanna know how is life there, i wanna feel the situation!” Alamak…..semoga pakne mbokne banyak rejeki ya lah, le…biar kita bisa ke Barcelona tahun depan, eh tahun ini aja bisa nggak kira-kira? 😀
aku pun nanti pgn sering2 ngajakin anak jalan2.. supaya tau banyak tempat, banyak hal, dan tetep berempati hihi..
semoga terwujud ke barcelona tahun ini..
-Traveler Paruh Waktu
Pemborosan atau bukan kembali lagi dengan bagaimana seseorang menjalani dan mengelola apa yang ia dapat dari traveling. Kalau dia menginap di hotel mewah, naik taksi ke mana-mana, makan enak, banyak belanja, lalu setelah traveling juga nggak mengolah travelingnya dalam bentuk foto, video, atau tulisan, maka itu adalah pemborosan. Makanya, aku juga mengharapkan orang lain supaya nggak judgemental dengan travelingku.
Btw “learning by traveling” jadi tagline blog-ku hehe 😀
kita samaaaaa sekali cara mendidik anaknya :D. buatku yg tergila2 traveling, ada banyaaak hal yg bisa dipelajari dari situ. dan aku pgn anakku juga bisa ambil pembelajarannya. skr ini kado ultah yg paling srg aku ksh k anak2 ya traveling. mereka mau kemana… fylly yg udh kecanduan jalan2 sih, dan koleksi chop passportnya udh lumayan hahahahha. dia yg paling sering ngeliatin peta skr ini, dan nanya, “kita bisa ke negara ini nanti?” hahahahah
kalo adiknya memang baru sebatas domestik, krn tipenya agak beda dr si kaka. agak sedikit anak rumahan. jd aku perlu lbh detil nanyanya tempat apa yg dia sukain. jgn sampe kalo aku paksa ke suatu tempat, dan dia ternyta ga suka.
dr nanya2 gini, akhirnya aku tau sih, dia ga suka tempat panas, omg emaknya banget hahahha. makanya kalo ajakin dia jalan2 ya hrs pas winter 🙂
kita samaaaaa sekali cara mendidik anaknya :D. buatku yg tergila2 traveling, ada banyaaak hal yg bisa dipelajari dari situ. dan aku pgn anakku juga bisa ambil pembelajarannya. skr ini kado ultah yg paling srg aku ksh k anak2 ya traveling. mereka mau kemana… fylly yg udh kecanduan jalan2 sih, dan koleksi chop passportnya udh lumayan hahahahha. dia yg paling sering ngeliatin peta skr ini, dan nanya, “kita bisa ke negara ini nanti?” hahahahah
kalo adiknya memang baru sebatas domestik, krn tipenya agak beda dr si kaka. agak sedikit anak rumahan. jd aku perlu lbh detil nanyanya tempat apa yg dia sukain. jgn sampe kalo aku paksa ke suatu tempat, dan dia ternyta ga suka.
dr nanya2 gini, akhirnya aku tau sih, dia ga suka tempat panas, omg emaknya banget hahahha. makanya kalo ajakin dia jalan2 ya hrs pas winter 🙂