Are You Happy Now?

20180628_135306.jpg

Hampir setiap orang memberikan jawaban yang sama ketika ditanya tentang tujuan hidupnya, adalah : bahagia dan atau membahagiakan orang lain. Orang lain bisa keluarga, sahabat, atau bahkan orang yang tidak dikenal sekalipun. Lalu jika dihubungkan dengan segala hal yang dilakukan dalam keseharian, tujuan akhirnya adalah satu kata tadi : bahagia.

Bahagia itu adalah tujuan, sebuah tempat yang dituju dengan perjalanan yang mungkin panjang atau bisa juga sangat singkat, tergantung di sebelah mana kebahagiaan yang kita tuju. Atau, kadang sebenarnya bukan masalah jarak yang cukup jauh, tapi ada beberapa yang kemudian lupa dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menikmati perjalanan menuju bahagia yang kadang ternyata lebih “seru” dari tujuan yang masih jauh entah dimana.

Ada juga yang terlalu sibuk dengan segala persiapan menuju bahagia yang dituju. Sibuk menyiapkan segala sesuatu, sibuk mengkhawatirkan sesuatu, menghabiskan energi untuk memikirkan hal-hal yang belum (dan mungkin tidak akan) terjadi. Seperti seseorang yang sibuk memilih transportasi terbaik untuk menuju suatu tempat, lalu lupa dengan tujuan sebenarnya. Menghabiskan waktu dan tenaga untuk memilih transportasi terbaik lalu lelah dan tak beranjak kemana-mana. Adakah kalian yang seperti itu?

Bagi saya pribadi, belakangan saya mulai menyadari bahwa bahagia itu bukan tujuan. Bahagia adalah sebuah rasa yang bisa dirasakan tanpa perlu kemana-mana, tanpa perlu berada pada sebuah pencapaian yang diraih dengan penuh perjuangan. Apalagi harus mengorbankan waktu, tenaga dan materi (hanya) untuk terlihat bahagia dan atau (terlihat) lebih bahagia dari orang lain.

Apakah berarti saya tidak punya target atau tujuan apa-apa dan cenderung pasrah? Tentu saja tidak. Harus dibedakan antara pasrah dan tidak memasrahkan rasa bahagia pada sebuah pencapaian? Target dan tujuan adalah dua hal yang memacu semangat, membuat kita lebih cepat bergerak agar cepat sampai di tujuan, tapi tujuan yang kita tetapkan bukan satu-satunya sumber kebahagiaan. Apa yang kita lakukan saat ini, saat berada dalam perjalanan menuju pencapaian yang (menurut kita) akan membuat bahagia, haruslah hal yang membuat kita bahagia. So, what are you doing? Are you happy now?  Or pretend to be happy? 

Emang kenapa sih, Yes harus bahagia? Mau tahu kenapa? Biar nggak rese’. Orang yang bahagia biasanya nggak rese’. Hidup lo pasti nyaman kan kalau terhindar dari orang-orang rese’? 😀

 

Advertisement

23 comments

  1. Setuju banget. Punya tujuan dan cita-cita hidup memang penting, sangat penting malah. Tapi menyerahkan hasilnya di tangan Tuhan kemudian berbahagia dengan segala hasilnya itu jauh lebih penting. Karena bahagia itu nggak akan pernah ternilai harganya

  2. saya kadang juga merasa bahwa kebahagiaan itu bisa didapatkan saat kita merasa tengah mengejarnya. dan saat kita merasa sampai pada suatu tujuan, ternyata kita merasa gak sebahagia sebelumnya, saat kita sedang mencari. curhatan yang bagus, and honestly i can relate it. salam kenal, mbak.

  3. Belakangan ini, I do realize kalo hidup saya kemrungsung banget Mba
    Bahkan aku sering ngimpi marah2 atau nangis2 hahahaa ngelindur gitu deh
    Semoga kita semua bahagia ya, no matter what.

  4. Banyak yang bilang kalau bahagia itu sederhana. Bener juga. Cuma kitanya aja yang kadang-kadang suka muter buat cari kebahagiaan. Setuju sama paragraf terakhir. Bahagia supaya jangan rese’ hehehe

  5. Saya sempet minder sama pencapaian temen2 yang bisa terus produktif dan berprestasi.
    Tapi setelah intropeksi ke kondisi pribadi. Saya jadi lebih bersyukur, dan menurunkan ekspektasi. Dan itu yang membuat saya lebih bahagia

  6. tahun lalu, ada bulan2 di mana saya beneran jauh dari bahagia. bukan lupa, tapi susah bahagia haha. bersyukur masa itu sudah terlewati. jadi ingat kata2 klasik, happiness in not a destination, it’s a journey

  7. Bahagia itu kita yang menciptakan sendiri ya mbak, jadi yuk tetap happy tiap saat. Memang mudah sih ngomongnya prakteknya agak sulit tapi dengan keyakinan dan sugesti diri sendiri Insya Allah bisa

  8. Semoga kita selalu bahagia ya mbak, apapun definisinya, apa pun penyebabnya. Karena bisa jadi penyebab kebahagian saya, justru adalah penyebab kesedihan dan bahkan stres bagi orang lain

  9. Hahaha…. Kalimat terakhirnya itu loooh… Berarti kita harus bahagia dulu untuk membahagiakan orang lain gitu ya mbak?

  10. sebelumnya ketika ditanya tujuan hidup apa, ku jawabnya sukses, punya rumah dan mobil sendiri dan tabungan berlimpah, makin ke sini ku hanya ingin hidupku di ridhoi Allah swt, bahagia dunia akhirat itu aja mba

  11. Orang bahagia itu, senang lihat orang di sekelilingnya bahagia. Jadi bahagia itu kudu diciptkan dari diri sendiri dulu, agar menular kepada orang di sekelilingnya. Alhamdulillah, dalam keadaan susah pun aku berusaha bahagia. Karena ketika susah biasanya ada hikmah yang bikin aku makin kuat dan lebih sabar

  12. Padahal bahagia bisa didapat dari hal-hal kecil. Yang penting itu kita terus merasa bersyukur, maka rasa bahagia itu akan tercipta dengan sendirinya. Itu sih yang rasakan selama ini.

  13. Aku bahagia gak ya? Soale kadang aku rese xD

    Yang penting bersyukur di kondisi apapun. Kadang ya, kita suka ngeliat bahagia orng lain lebih baik. Padahal sawang sinawang, wes cocok porsine

    Semoga kita selalu bahagia. Muuuahh

  14. Setuju banget dengan definisi bahagianya. Aku nih bisa mendefinisikan bahagia seperti itu sekarang. Ketika usia masuk 40-an. Bahagia tidak perlu ada syaratnya. Selalu menerima apa pun yang terjadi dan menyadarinya kalo semua adalah kehendak yang kuasa, itu membuat sangat mudah bahagia.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s