Hampir setiap orang memberikan jawaban yang sama ketika ditanya tentang tujuan hidupnya, adalah : bahagia dan atau membahagiakan orang lain. Orang lain bisa keluarga, sahabat, atau bahkan orang yang tidak dikenal sekalipun. Lalu jika dihubungkan dengan segala hal yang dilakukan dalam keseharian, tujuan akhirnya adalah satu kata tadi : bahagia.
Bahagia itu adalah tujuan, sebuah tempat yang dituju dengan perjalanan yang mungkin panjang atau bisa juga sangat singkat, tergantung di sebelah mana kebahagiaan yang kita tuju. Atau, kadang sebenarnya bukan masalah jarak yang cukup jauh, tapi ada beberapa yang kemudian lupa dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menikmati perjalanan menuju bahagia yang kadang ternyata lebih “seru” dari tujuan yang masih jauh entah dimana.
Ada juga yang terlalu sibuk dengan segala persiapan menuju bahagia yang dituju. Sibuk menyiapkan segala sesuatu, sibuk mengkhawatirkan sesuatu, menghabiskan energi untuk memikirkan hal-hal yang belum (dan mungkin tidak akan) terjadi. Seperti seseorang yang sibuk memilih transportasi terbaik untuk menuju suatu tempat, lalu lupa dengan tujuan sebenarnya. Menghabiskan waktu dan tenaga untuk memilih transportasi terbaik lalu lelah dan tak beranjak kemana-mana. Adakah kalian yang seperti itu?
Bagi saya pribadi, belakangan saya mulai menyadari bahwa bahagia itu bukan tujuan. Bahagia adalah sebuah rasa yang bisa dirasakan tanpa perlu kemana-mana, tanpa perlu berada pada sebuah pencapaian yang diraih dengan penuh perjuangan. Apalagi harus mengorbankan waktu, tenaga dan materi (hanya) untuk terlihat bahagia dan atau (terlihat) lebih bahagia dari orang lain.
Apakah berarti saya tidak punya target atau tujuan apa-apa dan cenderung pasrah? Tentu saja tidak. Harus dibedakan antara pasrah dan tidak memasrahkan rasa bahagia pada sebuah pencapaian? Target dan tujuan adalah dua hal yang memacu semangat, membuat kita lebih cepat bergerak agar cepat sampai di tujuan, tapi tujuan yang kita tetapkan bukan satu-satunya sumber kebahagiaan. Apa yang kita lakukan saat ini, saat berada dalam perjalanan menuju pencapaian yang (menurut kita) akan membuat bahagia, haruslah hal yang membuat kita bahagia. So, what are you doing? Are you happy now? Or pretend to be happy?
Emang kenapa sih, Yes harus bahagia? Mau tahu kenapa? Biar nggak rese’. Orang yang bahagia biasanya nggak rese’. Hidup lo pasti nyaman kan kalau terhindar dari orang-orang rese’? 😀
Setuju setiap orang harus happy
Setuju banget. Punya tujuan dan cita-cita hidup memang penting, sangat penting malah. Tapi menyerahkan hasilnya di tangan Tuhan kemudian berbahagia dengan segala hasilnya itu jauh lebih penting. Karena bahagia itu nggak akan pernah ternilai harganya
saya kadang juga merasa bahwa kebahagiaan itu bisa didapatkan saat kita merasa tengah mengejarnya. dan saat kita merasa sampai pada suatu tujuan, ternyata kita merasa gak sebahagia sebelumnya, saat kita sedang mencari. curhatan yang bagus, and honestly i can relate it. salam kenal, mbak.
Belakangan ini, I do realize kalo hidup saya kemrungsung banget Mba
Bahkan aku sering ngimpi marah2 atau nangis2 hahahaa ngelindur gitu deh
Semoga kita semua bahagia ya, no matter what.
Banyak yang bilang kalau bahagia itu sederhana. Bener juga. Cuma kitanya aja yang kadang-kadang suka muter buat cari kebahagiaan. Setuju sama paragraf terakhir. Bahagia supaya jangan rese’ hehehe
Saya sempet minder sama pencapaian temen2 yang bisa terus produktif dan berprestasi.
Tapi setelah intropeksi ke kondisi pribadi. Saya jadi lebih bersyukur, dan menurunkan ekspektasi. Dan itu yang membuat saya lebih bahagia
tahun lalu, ada bulan2 di mana saya beneran jauh dari bahagia. bukan lupa, tapi susah bahagia haha. bersyukur masa itu sudah terlewati. jadi ingat kata2 klasik, happiness in not a destination, it’s a journey
Bahagia itu kita yang menciptakan sendiri ya mbak, jadi yuk tetap happy tiap saat. Memang mudah sih ngomongnya prakteknya agak sulit tapi dengan keyakinan dan sugesti diri sendiri Insya Allah bisa
Semoga kita selalu bahagia ya mbak, apapun definisinya, apa pun penyebabnya. Karena bisa jadi penyebab kebahagian saya, justru adalah penyebab kesedihan dan bahkan stres bagi orang lain
Hahaha…. Kalimat terakhirnya itu loooh… Berarti kita harus bahagia dulu untuk membahagiakan orang lain gitu ya mbak?
sebelumnya ketika ditanya tujuan hidup apa, ku jawabnya sukses, punya rumah dan mobil sendiri dan tabungan berlimpah, makin ke sini ku hanya ingin hidupku di ridhoi Allah swt, bahagia dunia akhirat itu aja mba
setuju orang bahagia ga akan rese dan ribetin hidup orang lain mba wkwkwk :p
semua orang idealnya happy ya..tapi kayaknya kalau happy terus kok malah kayak ngga normal hehe
idealnya semua orang harus bahagia, walaupun bahagia kita pasti berbeda – beda. Yang penting kalau udah bahagia kita pasti damai kaaan 🙂
Orang bahagia itu, senang lihat orang di sekelilingnya bahagia. Jadi bahagia itu kudu diciptkan dari diri sendiri dulu, agar menular kepada orang di sekelilingnya. Alhamdulillah, dalam keadaan susah pun aku berusaha bahagia. Karena ketika susah biasanya ada hikmah yang bikin aku makin kuat dan lebih sabar
Padahal bahagia bisa didapat dari hal-hal kecil. Yang penting itu kita terus merasa bersyukur, maka rasa bahagia itu akan tercipta dengan sendirinya. Itu sih yang rasakan selama ini.
Akhir-akhir ini aku suka merenung, sebenarnya apa yang membuat aku bahagia. Kayaknya semakin dicari kok semakin ga ketemu gitu.
Its true mba.. setuju.. bahwa yang penting afalah bagaimana kita menjalaninya dengan bahagiaaaa
Aku bahagia gak ya? Soale kadang aku rese xD
Yang penting bersyukur di kondisi apapun. Kadang ya, kita suka ngeliat bahagia orng lain lebih baik. Padahal sawang sinawang, wes cocok porsine
Semoga kita selalu bahagia. Muuuahh
Setuju banget dengan definisi bahagianya. Aku nih bisa mendefinisikan bahagia seperti itu sekarang. Ketika usia masuk 40-an. Bahagia tidak perlu ada syaratnya. Selalu menerima apa pun yang terjadi dan menyadarinya kalo semua adalah kehendak yang kuasa, itu membuat sangat mudah bahagia.
orang yang bahagia pastinya lebih banyak bersyukur dan gak punya waktu mengusik hidup orang lain
wkkwkw…iyaya…kenapa kita harus bahagia?
Biar gak jadi orang rese.
Kalau rese, berarti hidupnya penuh dengan masalah banget.
Naudzubillahi min dzalik.
nice artikel.