AMARA
Mungkin ini sedikit gila. Mendatangi kota dimana kau berada dan mencari segala cara untuk bisa melihatmu dari kejauhan saja kulakukan karena rindu yang begitu menyesakkan.
Pukul tiga lewat empat puluh tujuh menit waktu itu, ketika aku tiba si sebuah kafe tak jauh dari tempat dimana kau berada. Ada getar halus dan perasaan yang tak bisa kujelaskan dengan kata-kata ketika pertama kali aku menangkap hadirmu. Kau sedang berbincang-bincang dengan beberapa orang di kafe seberang, meski tak mendengar apa yang kalian bicarakan namun sesekali aku bisa melihatmu tertawa.
Kau tak banyak berubah, masih sama seperti lima tahun lalu pada kali terakhir kita berjumpa. Namun ada sesuatu yang kurasa berbeda pada warna wajahmu. Ya, kau tampak lebih ceria lebih terbuka dan ah, entahlah.
Aku segera membunuh bayangan-bayangan masa lalu yang berhamburan memenuhi ruang pikirku. Aku tak ingin terjebak dalam hiruk pikuk kenangan. Lalu aku meraih ponselku, mengirimkan pesan untukmu..
+ Hey, you! How are you?
Aku melihatmu meraih ponsel yang kau letakkan di atas meja. Senyummu merekah.
– Hey….kemana aja? Kangen aku ya? 🙂
Ah, kau seperti bisa membaca hatiku.
+ Haha…yes, I miss you. Pa kabar?
– Kalau tentang kabar..kabarku baik-baik saja. Tambah tua sih, tapi masih tetap seperti yang dulu
+ Seperti yang dulu? Masih gila maksudnya?
– Hahahahah…iya masih gila. Gak bisa sembuh kayanya. And you? How is life there?
+ I am good. Eh, mau boarding nih. See you soon, ya!
– Ah, sialan…cuma pengisi waktu sebelum boarding ternyata. I thought that you really miss me. Mau kemana?
+ Biasa. Business trip
– Take care…hati-hati ya. See you!
Kau meletakkan kembali ponselmu. Aku menarik nafas panjang. Menahan luapan perasaan yang tiba-tiba menghimpit hatiku.
Tiba-tiba kau berdiri. Laki-laki bertubuh tinggi tegap yang duduk di sebelahmu dan dua orang yang sejak tadi hanya tampak belakang juga ikut berdiri. Kalian berjalan menuju pintu keluar.
Laki-laki tinggi tegap yang tadi duduk di sebelahmu bersama seseorang yang sejak tadi hanya tampak belakang kemudian memisahkan diri, berjalan menuju parkiran. Kau dan seseorang yang sejak tadi hanya tampak belakang yang adalah seorang perempuan itu juga ikut berjalan menuju parkiran. Perempuan itu menggandeng tanganmu. Aku bisa melihat cinta yang sangat besar untukmu di matanya.
Hatiku mati rasa. Lalu kalian hilang bersama sedan berwarna biru tua.
REY
Hanya sebaris kata, namun telah mampu membuat hari ini terasa lebih indah. Ah, kenapa kau selalu kembali ketika aku hampir berhasil melupakanmu?
haduuh ternyata setelah sekian lama, ternyata dia sudah digandeng orang 😦
sebenarnya udah tau sih kalo dianya udah ada yang lain 😀
PRETTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT
hahahahahhaha…….
[…] baca ini […]