sebelumnya baca ini 🙂
Rey
Aku selalu merasa bersinar kembali setiap kali mendapatkan pesan singkat dari Amara. Meski hanya sekedar menanyakan kabar. Rasanya seperti lampu redup yang mendapatkan ribuan daya.Kami memang tidak terlalu sering berhubungan. Hanya sesekali, dalam setahun bisa dihitung dengan jari tangan.
Meskipun jarang bertegur sapa, aku dan Amara selalu update tentang kondisi kami masing-masing. Aku tahu Amara masih sibuk sebagai Product Developer di perusahaan asing dan sering business trip ke negara-negara di Eropa dalam rangka menjalankan tugasnya.
Amara juga tahu tentang aku yang sekarang menjadi kepala cabang di sebuah bank di kota dimana aku tinggal. Amara tahu aku masih suka memandangi langit malam sambil menghisap rokok dalam-dalam. Amara juga tahu tentang Wina, ya aku pernah cerita banyak tentang Wina padanya.
Ah, apa kabarnya dia? Lima tahun sudah lamanya kami tak pernah bertemu. Aku selalu merindukannya. Kali terakhir kami bertemu adalah di pernikahan sahabat kami -Sekar di Yogyakarta. Dan saat itu dia datang dengan laki-laki……ah, perih rasanya jika mengenang saat itu.
“Rey, kamu mau langsung pulang atau mau mampir dulu?” suara Wina menyelamatkanku dari perih masa itu yang seperti nyata menjalari hati.
“Aku langsung pulang aja deh ya. Kamu nggak pa-pa kan nanti ketemu orang WO nya sendirian?”
HM…. product developer???
sepertinya seru kan kalo tokohnya adalah seorang PD? 😀
aku jadi role modelnya tapi ya..
[…] ini dulu ya […]