eitt…baca ini dulu ya 🙂
Aku baru saja kembali dari dapur dengan secangkir kopi di tanganku ketika handphone yang kuletakkan di sofa berbunyi.
Setelah meletakkan cangkir berisi kopi di atas meja, aku segera meraih handphone yang belum berhenti berbunyi. Tampaknya seseorang sedang sangat bersemangat ingin chatting denganku
Rey?
Kemarin habis dari Jogja, ya?
How come ya kamu nggak ngomong-ngomong sama aku?
Kita kan bisa ketemuan?
Eh, mbul..kamu sesibuk apa sih sampe ketemuan sama aku aja ga sempat?
Itu tanggal berapa sih? Bukannya kamu minggu kemarin lagi business trip ya?
berhenti…
Sudah terlanjur terbaca, aku bingung harus menjawab apa.
Mbul…..wiz turu?
Are you still busy? Masih di kantor?
Untungnya dia memberi ide, kalau tidak aku nggak tahu harus menjawab apa.
Sorry, Rey..still in a meeting, teleconference with HQ. reply you later ya 🙂
Hahh…apa-apaan ini? Dari siapa Rey tahu aku ke Jogja minggu kemarin? Trus kenapa dia harus ngomong gitu sih? Tiba-tiba aku menyesal pergi ke Jogja hanya untuk melihatnya dari kejauhan minggu kemarin. Udah gila ya, gue? Sinting! Rindu memang bisa membuatmu gila dan melakukan hal-hal yang tidak masuk akal.
[…] baca ini […]