…………..
“Kamu masih ingat waktu koper kamu ditahan customs dan waktu dibuka your jeroan yang berwarna-warni dan berenda-renda itu langsung membuat si bapak membuang muka?”
“Sialan lo! Masih inget aja lagi!”
“Hahahahahaha….gue masih inget banget gimana reaksi si bapak petugas waktu itu.”
“But anyway. Gue heran ya, kenapa tiap kali gue kemana sering banget ketemu sama lo. Kalo kebetulan kayanya agak kurang mungkin ya. It was my trip to Europe. Dan bisa-bisanya waktu pulang ke Indonesia kita naik pesawat yang sama. Then now, kita ketemu lagi di sini. Kalo ketemu di Tanah Abang atau Bandara Soekarna Hatta, atau okelah..Singapore -kayanya masih mungkin ya.”
“Sering? Ini baru yang kedua kan?”
“Yes. Tapi tetep aja bikin gue curious. Seriously, Mr. Tedjakusno…are you stalking me?”
“Are you okay, Mrs. Andrasasmitha?”
“Becanda, nyet. Gitu aja diseriusin!”
Perempuan ini menganggap pertanyaannya barusan adalah sebuah candaan untuk meramaikan suasana. Dia pasti tidak tahu dan mungkin tidak pernah terpikir sedikitpun kalau apa yang dipertanyakan itu adalah benar. I have been stalking you since the day you went with him, and i am still loving you since the first time we met.
I am insane. Yes, i am.
-bersambung-