sebelumya baca ini dulu ya 🙂
Traveling bersama anak balita memang sedikit rempong ya dibandingkan dengan travelling dengan orang dewasa. Kalau orang dewasa jadwal makan dan tidur bisa disesuaikan sesuai dengan keadaan. Kalau balita mana bisa? Nah, karena jadwal sarapan si boy adalah antara jam 7-8 pagi, maka pada hari itu saya memilih untuk ‘ndulang’ si boy sebelum kereta berangkat saja. Sarapannya sudah saya siapkan dari rumah beserta peralatan dan perlengkapan yang lain. Jadilah si boy sarapan di stasiun sambil lari-larian sana-sini.
Apa aja sih perlengkapan yang dibawa? Trip kali ini kami memang meminimalkan barang bawaan. Jadi kemarin cuma bawa ransel satu, tas tenteng berukuran sedang berisi pakaian satu plus tas tenteng berisikan peralatan perang si boy. Isi dari tas yang berisikan peralatan perang si boy adalah :
- Nasi
- Lauk
- Roti dan cemilan kesukaan si boy
- Susu Formula
- Termos air panas 500ml
- Tiga botol air mineral
- Tisu Kering
- Tisu Basah
- Botol Susu
- Sandal
- Selimut Kecil
- Satu pasang baju ganti
- Antimo anak
- Minyak Kayu Putih
- Dua kotak plastik tupperware kosong dan beberapa sendok plastik
- Beberapa plastik kresek kosong
Hihi…banyak banget ya perlengkapannya?
Nah, jam delapan sesuai jadwal kereta Sri Tanjung pun tiba. Kereta Sri Tanjung diberangkatkan dari stasiun Lempuyangan – Yogyakarta dan akan berhenti di hampir semua stasiun sepanjang Solo – Banyuwangi. Kereta berhenti tidak terlalu lama, begitu semua penumpang naik ke kereta, kereta langsung berangkat kembali.
Gimana, Yes? Penuh, sesak, panas gak di keretanya? Bayangin saya tentang kereta ekonomi sangat jauh dengan kereta yang kami naiki. Oke, kalau tempat duduk memang sudah nasib ya harus tegak begituh. Tapi penuh, sesak dan panas sama sekali tidak saya dapatkan. Setiap penumpang harus duduk di nomor kursi masing-masing. Kondisi kereta juga bersih dan DINGIN!!. Pake AC, cyin. AC nya kaya AC rumah gitu. Satu gerbong kalau nggak salah ada 4 atau 6 AC ya. Lupa!
Kursinya kan hadap-hadapan gitu ya. Untuk orang seperti saya yang ketinggiannya pas-pasan 😛 , tidak jadi masalah. Tapi untuk orang yang tingginya lumayan dan pastinya kakinya panjang ya, agak kurang nyaman karena harus bersentuhan dengan lutut di depannya. Kondisi kereta bersih, dan ada petugas kebersihannya. Toiletnya toiletnya? Nah ini dia. Tadinya saya udah bertekad untuk tidak menggunakan itu toilet. Dan ketika sudah timbul hasrat ingin fifis ituh, saya pun sebisa mungkin menahan. Tapi ketika pertahanan saya sudah runtuh, dengan terpaksa saya harus ke toilet.
Sebenarnya toiletnya lumayan ya. Jauh lebih bagus dari yang saya bayangkan. Tapi baunya itu lho. Mungkin…mungkin….orang yang pada buang air kecil di situ nggak nyadar kali ya kalau ada tombol kecil yang kalau dipencet akan mengeluarkan air untuk mengguyur si closet. Saya sudah membawa tisu dan hand sanitizer. Tapi ternyata di toilet kereta ada tissunya, ada sabun cuci tangan dan wastafel kecil untuk cuci tangan. Pengharum ruangannya juga sebenarnya ada, tapi udah gak memfan memberantas bau fesing dari berjuta umat.
Si balita gimana? Betahkah? Tadinya saya khawatir kalau si boy mabuk atau bete atau bosan. Perjalanan dua belas jam bok! Wajar aja kalau dia bete dan bosan. Ternyata malah sebaliknya. Dia sangat bergembira ria, berlari sana-sini, nyanyi-nyanyi sambil teriak-teriak gembira. Bermain dengan penumpang lain. Antimo anak yang tadinya sudah saya siapkan nggak jadi dikasiin karena tidak ada tanda-tanda mabuk, malah emak bapaknya yang mabuk harus ngikutin dia lari-larian.
Berganti sudah image kereta ekonomi di pikiran saya. Meskipun musim mudik karena lebaran. Nggak ada yang namanya penuh, sesak dan rebutan tempat duduk. Liat tuh, si boy bisa dengan nyantai numpang duduk di kursi sebelah 😀 Buat yang gak bisa lepas dari gadget, tuh colokan buat nge-charge gadget juga ada. Jadi nggak perlu deh beli power bank. Tapi wifi nya belum ada ya 😀
Bawaan balita memang lebih aduhai banyaknya dibanding emaknya 😀
Kereta ekonomi mang skr udah nyaman dan adem ya mak cuma 12 jam nya… encok ga mak? Duduknya tegak gtu hehehe…
Pernah juga ngerasain naik kereta ekonomi dari Semarang ke Jakarta. Semuanya udah oke kecuali tempat duduknya yg bikin boyok semplok hihihiii….
Saya juga sudah pernah naik kereta ekonomi tapi hanya ke Jakarta ke Bandung aja..
Sepanjang jalan saya bisa lihat keindahan alam yang ada di daerah menuju ke Bandung ini.. Gara-gara rindu daerah alam menuju bandung nih, akhirnya di Palembang sekarang saya cari rumah yang daerah alamnya asri juga, asri banget loh daerah rumah saya sekarang..
Bisa di check di link ini nih sist, http://citragrandcity.com/somerset-west/