Review hotel lagi nih, kali ini hotel dalam negeri yang adalah di Jakarta.

Jadi bulan kemarin ada urusan kerjaan yang mengharuskan stay 3 days in Jakarta. Harusnya nggak nginep di hotel ini sih, tapi karena one and other reason we finally decided to stay at Ibis Tamarin Hotel.

Hotel berbintang tiga yang –kayanya termasuk hotel lama ya.. ini ada di Jalan KH Wahid Hasyim 77 Jakarta Pusat. Cuma sekitar setengah kilo-an dari Sarinah. Dekat banget ke Sabang. Nggak jauh dari Grand Indonesia. Pokoknyah kalau dari segi lokasi jangan kau ragukan lagi, shay. Lokasinya emang stratehis pake banged. Apalagi yang suka kuliner, beuuu….tinggal mlipir dikit udah nyampek di pusat berbagai jenis makanan yang salah satunya adalah nasi goreng Sabang yang termasyur ituh.

Dari bandara dekat nggak, Yes? Kalau nginepnya cuma transit bentaran doang mah mending nginep di hotel yang dekat bandara lah, kak (galak ih! Hahahha..) Dari bandara nggak dekat ya, cyin. Jauh. Saya waktu itu naik taksi sekitar satu jam lah di jalan, di sore hari menjelang malam.

Okay! Lokasi tidak diragukan lagi. Trus hotelnya gimanak?

Saya tiba di hotel sekitaran jam tujuh malam, proses check in nya lumayan cepat dan nggak pake ribet. Dan nggak perlu ngisi ini itu tinggal tanda tangan aja. Waktu itu saya memilih kamar Standart Room for 2 person include breakfast. Trus dapatlah kamar di lantai 6 non smoking room. Hotelnya lumayan rame, ya. Eh nggak lumayan, emang rame sih. Dan sepertinya sih kebanyakan pekerja kantoran gitu. Mungkin nasibnya sama seperti saya, sedang menjalan tugas negara.

Lokasi okay, check in cepat gak pake lama. Trus kamarnya gimana?

Mungkin, mungkin ya….karena hotel terakhir yang daku inapin sebelum hotel ini adalah hotel bintang lima  –yang pastinya beda bangetlah ya ama bintang tiga, pas buka pintu agak sedikit ada perasaan ‘kok kecil banget sih menyerang perasaanku. (halah…hahahahaha…) Okelah, biar pada nggak bilang kalau aku berlebihan. Seperti inilah kamarnya. I am not sure ya ukurannya berapa kali berapa. Tapi space yang tersisa setelah ditempati oleh two single bed itu benar-benar shempit menurut eike.

Dan semakin kecewa waktu menemukan bed sheet nya yang sorry to say ‘kaya bekas pakai’. That was the first time ever I found that kind of bed sheet. Even di hotel yang rate nya jauh lebih murah aja belum pernah dapat pengalaman tidak menyenangkan seperti inih.

Untungnya ya, staff housekeeping nya very fast response. Setelah saya telepon seorang staf langsung datang dengan bed sheet pengganti. Tapi emang dari segi service, hotel ini keren banget lho. Mintak apa-apa langsung cepat ditanggapin dan diwujudkan.

Okay kembali ke cerita tentang fasilitas kamar. Kamar mandinya juga bisa dibilang sempit. Cuma ada wastafel, toilet trus stand shower yang dikasi bilik kaca. Ada sabun yang merangkap jadi shampoo, dikasi juga sikat gigi dan pasta gigi sama sabun batangan dan tentu saja handuk (yang untungnya wangik). Oh c’mon, Yessi…what do you expect from a hotel with below one million rate in the central of Jakarta? Hahahaha….I am not complaining here ya…Cuma ceritak  🙂

And sarapannya gimana? Selain service nya yang okeh pake banged. Saya juga suka dengan sarapannya. Dan yang paling bikin saya bahagia adalah ada coffee machine nya. Pilihan sarapannya juga lumayan banyak. Selain buah-buahan, rerotian, omlet, kentang goreng dan sosis yang setiap hari ada, mereka juga setiap hari punya tema yang berbeda-beda gitu. Waktu itu hari pertama Indian Food, hari kedua dan ketiga duh…lupa…soalnya saya kalau sarapan cuma ambil buah, roti sama kopi. Eh waktu itu ambil bubur ayam jugak ding…dan rasanya enak 🙂

Oya restorannya ada di lantai yang sama dengan lobby. Selain di restoran kita juga bisa menikmati sarapan di dekat kolam renang yang memang berdekatan dengan restoran. Iya, ada kolam renangnya, shay.

Jadi overall gimanak? I do not know ya gimana kondisi kamar di atas level standart room, tapi kalo untuk standart room menurut saya kamarnya kurang luas. Jadi nggak cocok banget untuk keluarga apalagi bawa balita. Dan tentu saja kurang nyaman ya untuk staycation. Tapi untuk urusan bisnis yang mana di kamar cuma buat tidur aja, mungkin bisa dipertimbangkan lah. Karena lokasinya yang strategis banged, service oke dan breakfast nya juga okay.

Harganya kak harganya? Waktu itu di online agent lain rate nya sekitar 750an exclude breakfast. Mahal juga ya. Mungkin karena lokasinya yang ada di tengah kota atau hotelnya sadar diri banget kalau tempatnya strategis dan selalu ramai 🙂

Trus kalau misalnya suatu hari harus memilih, mau nggak nginap di situ lagi? Umm…kalo bisnis trip bolehlah. Tapi kalau bayar sendiri i will say no deh kayanya. Because they do not have city view. Sebagai sky lover, city view itu penting buat saya. Di sini cintaku eh…pandanganku terhalang tembok, shay. Buka jendela eh ketemu jendela sebelah 🙂