Jika ada yang bertanya kenapa kamu traveling atau jalan-jalan ke suatu tempat? Manakah kira-kira yang menjadi jawabanmu?

1. Menyalurkan hobi traveling
2. Untuk refreshing, traveling memang sudah menjadi agenda rutin saya
3. Mengunjungi tempat-tempat wisata yang terkenal di dunia
4. Belanja dan sekalian buka jasa titip, siapa tahu bisa nombokin tiket pesawat
5. Iseng aja ikut teman
6. Ngabisin duit, tabungan udah tumpah-tumpah euy 😛
7. Karena ada tiket promo dan diskon hotel
8. Demi check list dan stempel di pasport
9. Karena rindu akan kota yang akan saya kunjungi
10. -silahkan isi sendiri di kolom komentar ya- 🙂

Buat saya pribadi walaupun tidak menganggarkan dana khusus untuk jalan-jalan, sebisa mungkin saya dan keluarga jalan-jalan paling tidak sekali dalam satu kwartal. Satu kwartal sama dengan tiga bulan, kak. (ehmm..kenapa harus pakai istilah kwartal sih, Yes? Biarin, ah! :D)

Jalan-jalan bukan berarti harus ke luar kota dan apalagi ke luar negeri, ya. Jalan-jalan bisa aja ke kecamatan sebelah atau ke kelurahan sebelah. Yang penting intinya refreshing dan bersenang-senang, kan? Dan yang lebih penting lagi, pulang jalan-jalan nggak pusing karena bokek. Hahahaha…. Masalah dana memang salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum traveling. Makanya saya juga tidak mau memaksakan diri. Tapi untungnya si boy ada aja bonus rejekinya, jadi jalan-jalan ke luar kota atau ke luar negeri bisa terwujud tanpa harus mengganggu keuangan negara.

Dan untungnya ya, Salatiga itu dekat ke tempat-tempat yang bisa dijadikan tempat jalan-jalan. Apalagi dekat ke Yogya, kan. Jalan-jalan ke Yogya nggak akan pernah bosan. Tinggal cari hotel dengan kartu member, nginep satu atau dua malam udah cukuplah. Kita mah orangnya gampang bahagiak 😀

Eh tapi traveling itu penting lho. Iya sih kadang capek ya kalau abis traveling, apalagi yang bawa bayi atau balita. Pasti rempong bin ribet dengan segala perlengkapan perangnya. Tapi menurut saya justru dengan begitu banyak hal yang bisa kita dapatkan.  Dan walaupun rempongnya sampai ya ampun ini mending gegoleran di rumah aja deh pakai daster….tapi when it’s become a memory dan udah dijalanin, pasti kita jadi senyum-senyum sendiri. Dan nggak jarang, kenangan akan keribetan itu malah menjadi sumber kekuatan baru buat kita. Khususnya emak-emak.

Iya nggak, sih? 🙂