Jika diibaratkan dengan dunia percintaan, Pedra Branca (Pulau Batu Puteh), Middle Rocks (Batuan Tengah) dan Karang Selatan (South Ledge) mungkin serupa dengan tiga cewek cantik nan jelita kali ya. Trus Singapura dan Malaysia adalah dua pria beristri yang hidupnya udah bahagia yang memperebutkan mereka. Duh….udah punya keluarga bahagia nan sejahtera jugak, kenapa masih rebutan aja sik Sing, Mal…Malu dong ama tetangga. Eh..eh..maap maap..ngelantur banget yak saya? *dibuangkeselatmalaka* 😛
Sebenarnya ada dimana sih Pedra Branca (Pulau Batu Puteh), Middle Rocks (Batuan Tengah) dan Karang Selatan (South Ledge) ituh? Trus segede apa sik bo, sampe dua negara tetangga tercintah kita itu larut dalam persengketaan? Daripada capek jelasin trus kamunya pusing bayangin, nih…liat petanya aja ya..
Disitu tuh letaknya ketiga pulau sumber sengketa itu. Eh..kayanya kecil banget ya bok ya? Emang kecil cyin. Si Pedra Branca itu ya, luasnya cuma setengah lapangan bola gituh. Si Middle Rocks itu cuma dua bongkah batu karang gituh, apalagi si Karang Selatan..keliatannya pas laut lagi surut aja, cyin. Kecil kan book?? Gitu aja kok diributin sik? Hushh…jangan menilai sesuatu dari ukurannya. Mereka pasti punya alasan yang kuat sampe tega bersengketa. Lagipula ya, ketiga pulau tersebut walaupun kecil letaknya sangat strategis lho. Perairan di sekitar Pedra Branca adalah pintu masuk ke Singapura dari Laut Cina Selatan. Setiap hari perairan ini dilewati oleh kapal-kapal cargo dan tanker. Selat Singapura adalah salah satu jalur pelayaran tersibuk didunia. Karena inilah, di Pedra Branca didirikan mersusuar Horsburgh untuk memandu kapal-kapal tersebut.
Okelah, trus sebenarnya sejak kapan sih Malaysia dan Singapura ngeributin ketiga pulau tersebut? Jadi, semua ini dimulai pada suatu hari di sekitar tahun 1979. Waktu itu Malaysia mengeluarkan peta yang berisi daerah kekuasaannya yang menegaskan bahwa pulau Pedra Branca adalah bagian dari wilayah Malaysia. Singapura, yang telah menguasai sekaligus mengurusi pulau dan merasa memilik Pedra Branca selama lebih dari satu abad tentu nggak bisa terima dong. Dan cerita pun jadi semakin runyam ketika Batu Tengah dan Karang Selatan juga ikut diperebutkan.
Dan..setelah 29 tahun hidup dalam sengketa dalam rangka memperebutkan kekuasaan akan ketiga pulai tersebut, tak ada jalan yang terbaik lain. Maka Mahkamah Peradilan Internasional atau ICJ (International Court of Justice) akhirnya dilibatkan dalam urusan pelik ini. Kemudian di tahun 2008 ICJ menetapkan bahwa Singapura sepenuhnya berdaulat atas Pedra Branca (Pulau Batu Puteh). Sementara Batuan Tengah (Middle Rocks) diserahkan pada Malaysia. Ada pun Karang Selatan (South Ledge) diserahkan kepada negara pemilik perairan di mana karang tersebut berada. Dengan kata lain Karang Tengah diserahkan kepada Malaysia dong, ya. Iya bukan sih? 😀
Selesaikah sampai di situ? Damaikah kemudian? Puaskah? Belum boookkk….itu masalah ketiga pulau ternyatah masiiiihhh aja nyelip. Belum beres-beres tuh perasaan. Padahal bentar lagi kita kan akan tiba di ASEAN Community 2015 ya. Gimana mau kompak dan membangun ASEAN menjadi satu komunitas tunggal, yang merangkul seluruh negara di ASEAN kalau masiiihh aja rebutan pulau, rebutan batas negara.
Sebagai sahabat dan tetangga, kita emang nggak boleh terlalu ikut campur dengan urusan negara orang ya. Kita cuma bisa memberi saran dan masukan. Harusnya sih sebelum tiba di ASEAN Community 2015 nanti, semua negara-negara yang masih ada ganjelan tentang batas negara, rebutan pulau dan sejenisnya lebih baik sit together ya, ngopi bareng sambil ngobrol dari hati ke hati untuk menuntaskan masalah-masalah yang masih menggantung. Nggak enak bok digantung, mending diputusin aja sekalian, eh.. 😛
Saya yakin orang-orang ASEAN adalah orang-orang pintar, bijaksana dan mengedepankan hati nurani. Jadi pasti bisa menyelesaikan masalah dengan hati dan kepala dingin. Untuk sengketa Singapura dan Malaysia ini, mbok udahlah…dipatuhi saja keputusan ICJ. Toh waktu itu udah sepakat kan membawa masalah ini ke ICJ, dengan begitu harusnya keputusan ICJ bisa diterima dong ya.


Singapura, kayaknya elo udah paling makmur kan se-ASEAN? Belum puas apa hampir semua kapal cargo yang dari mana-mana mampir dulu di pelabuhan lo sebelum capcus ke Eropa, Amerika, dan kemana-mana itu? Udah deh ya..please..jangan rebut-rebutan lagi. 🙂
Malaysia, mbok ya legowo menerima keputusan ICJ. Kan lo masih banyak tanah kosong lain kan selain Pedra Branca. Diikhlasin aja, ntar juga pasti dapat yang lebih baik kok. Eh..maksudnyah? 😛
Malaysia, Singapura tetanggaku tercinta, udah dong jangan berantem. Daripada menghabiskan energi untuk bersengketa, lebih baik kita pikirkan langkah-langkah nyata untuk menyambut ASEAN Community 2015. Yuk kita siap-siap menyambut ASEAN Community 2015 dengan harapan dan visi dan misi yang baru dan menguntungkan untuk semua negara anggota ASEAN.
ini adalah postingan hari ketujuh #10daysforASEAN
sumber :
Kalau urusan begini memang susah, soalnya terkait integritas. Tetap saja gitu gak ikhlas. 🙂
[…] Udah Dong Jangan Berantem […]
kalau gak begitu nanti gak tamai dunia mas….he.he…….