Naik Taksi di Singapore

Menurut saya, naik taksi di Singapore jauh lebih gampang (nggak ribet) dibandingkan dengan taksi di Kuala Lumpur, Bangkok dan Bali. Naik taksi di Singapore, nggak perlu ribet nanyain berapa tarif ke tempat tujuan kita. Semua taksi sudah pakai argo jadi nggak perlu khawatir bakalan disuruh bayar dengan tarif yang nggak masuk akal.

Turun dari pesawat tinggal ngantri cantik aja di stand taksi. Petugas antrian akan memberitahu taksi yang mana yang akan kita naiki dengan menyebutkan nomor tempat di mana taksi diparkir.  Nggak perlu khawatir kesasar, karena hampir semua taksi dilengkapi dengan GPS. Tinggal kasi aja alamat hotel atau alamat tujuan, si bapak supir pasti membawamu ke sana dengan selamat sentausa.

20170701_134708

Untuk yang butuh receipt (nota) juga tenang, hampir semua taksi dilengkapi dengan mesin pencetak nota pembayaran.  Tapi adakalanya kita harus minta dulu baru dicetakin. Tarifnya juga masih wajar kalau menurut saya ya. Nggak jauh bangetlah bedanya sama Jakarta. Tapi ada tarif khusus untuk peak hour dan midnight. Berapa-berapanya dicantumin juga di nota pembayarannya. Jadi ketahuan rincian tarifnya.

Pesan taksi juga bisa langsung antri di stand taksi yang biasanya ada di pusat perbelanjaan atau perkantoran, biasanya antriannya lumayan panjang sih. Kalau antriannya panjang banget dan nggak mau nunggu, lebih baik pesan taksi lewat aplikasi online aja. Tapi saya pernah tuh punya pengalaman pesan taksi lewat aplikasi karena ngantrinya panjang banget. Trus pas taksinya datang dan kita langsung naik taksi, yang ngantri pada ngeliatin dengan muke kecut. Tapi santay sajalah, yang penting kan nggak nyerobot antrian 🙂

taksisingapore2

Ini gambarnya nggak nyambung nggak pa-pa lah ya? Masnya tidak sedang nunggu taksi lho, tapi sedang nunggu lampu hijau untuk pejalan kaki menyala 😀 Oiya, di Singapore kadang agak bingung juga boleh nggak naik taksi sembarangan di pinggir jalan? Katanya sih nggak boleh. Jadi kita disarankan untuk mencari stand taksi terdekat yang biasanya ada di pusat perbelanjaan atau perkantoran tadi. Naik taksi di halte bis juga dilarang. Tapi pernah juga saya dan teman nyegat taksi di halte bus, taksinya mau-mau aja tuh. Hehehe..itu di daerah Paya Lebar.

Trus bulan lalu waktu kita cari-cari stand taksi di Orchard tapi nggak ketemu-ketemu kita akhirnya nekad nyegat taksi di pinggir jalan dan di lampu merah pula. Eh..boleh-boleh aja tuh sama driver nya.  Hmm..ada jam-jam nya kali ya. Waktu itu udah jam sepuluh-an malam sih.

Tapi sekarang ini kayanya lebih nyaman naik MRT deh daripada naik taksi. Soalnya macetnya lumayan parah. Saya juga biasanya naik taksi kalau barang bawaan banyak aja, eh pulang dan pergi ke bandara juga pasti naik taksi sih.  Atau karena udah lewat jam sebelas malam jadi MRT udah nggak ada, atau karena males jalan ke MRT Station atau karena kesasar. Hahahahha…

Anyway taksi di Singapore banyak macamnya. Ada yang regular price ada yang premium. Taksinya juga warna-warni. Untuk yang regular price ada yang bagus dan ada juga yang udah buluk. Dan penumpangnya maksimal tiga orang dewasa. Dari beberapa taksi yang pernah saya naiki, jok belakangnya dikasi pembatas gitu lho. Jadi benar-benar cukup untuk dua orang di belakang dan satu orang di depan.

taksisingapore

Kamu punya pengalaman berbeda tentang naik taksi di Singapore nggak? Share, yuk! 🙂

 

 

Advertisement

2 comments

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s