Judul postingan gue udah kaya judul skripsi belum sik? Pasti nih yang berharap fiksi galau nan melaw langsung kecewa dan langsung menutup blog gue yang akhir-akhir ini emang sok sok non fiksi getoh. Tenang, cyin…setelah yang satu ini gue berencana posting fiksi melaw nan galaw 😀
But you know lah ya, cyin..sebagai emak-emak yang sangat berhubungan sekali dengan masalah keuangan negara, cerita tentang hemat uang belanja pastilah menjadi hal yang penting bagi gue apalagi di jaman semua harga-harga barang yang -ya ampun cuma belanja segini aja kok habis tigaratus rebo ya ini?
Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencapai jumlah tabungan yang sepuluh digit (percaya aja gitu lo gue boongin? muahahhaha…) maka penghematan adalah salah satu cara termudah (ngomongnya) yang bisa kita laksanaken. Eh tapi kalau emang diniatin emang mudah kok. Nggak percaya? Coba aja deh.
Buat gue yang pos pengeluaran terbesarnya adalah investisasi jamban alias makan, maka hal pertama yang perlu gue analisis adalah pengeluaran-pengeluaran yang masuk dalam kategori investasi jamban. Jadi acara makan di luar yang sebenarnya kurang sehat secara materi dan jasmani ituh sebaiknya dikurangi lalu dihilangkan. Okelah, biar ga ribet bacanya dan biar kaya presentasi gue bikin aja ya pos-pos yang bisa ditinjau kembali. Sehingga daripada anggaran perbelanjaan negara dapat dilangsingkan demi mencapai kesejahteraan di masa depan.
Ini versi gue ya, kalo ternyata semua ini udah lo lakuin dan penghematannya ternyata yang begitu terasa ya teruskanlah karena sedikit demi sedikit kan lama-lama jadi banyak.
Okeh, kita mulai. Apa aja sih yang bisa dihemat tanpa menimbulkan penderitaan yang mendalam?
- Investasi Jamban alias makan atau jajan di luar : mulailah membiasakan diri makan masakan rumahan.
Kalau malas masak mungkin bisa nebeng makan di rumah mertua atau saudara gitu….Kurangi kongkow-kongkow di kafe, kecuali kalau kongkow lo itu dalam rangka negosiasi bisnis yang akan mendatangkan banyak pendapatan. - Pulsa Internet : tinjau kembali tujuan dari pemakaian pulsa internet kakak. Disiplin kan diri kakak untuk tidak membuka situs-situs yang tidak penting. Nggak usah main game online, gak usah stalking-stalking instagram mantan. Sudahlah, yang lalu biarkanlah berlalu. Lagian stalking itu cuma bikin sakit hati, tau! Eh, ini kok jadi curhat.
- Listrik : bijaklah memakai listrik. Matikan lampu dan alat-alat elektronik yang tidak digunakan. Batasi penggunaan televisi. Untuk yang ini, bulan ini gue berhasil lho menurunkan tagihan listrik 40%. Meskipun harus jadi mak lampir pada suamik yang suka lupa matiin lampu yang sudah tidak digunakan.
- Belanja Online : hentikan belanja online dan jangan tergoda diskon. Sekarang!!! Kecuali kalau barang yang kakak beli memang kebutuhan primer tapi kayanya mana ada ya kebutuhan primer belinya di toko online. Udah deh ngaku aja lo, yang dibeli di toko online biasanya barang yang diinginkan dan bukan dibutuhkan kan? Dan sering juga itu barang pada akhirnya gak dipakai juga karena sesuatu dan lain hal. Iya kan? Iya kan? Ngaku deh!
Itu dulu aja deh. Nggak usah langsung drastis gitu penghematannya. Pelan-pelan tapi realistis dan tidak terlalu sadis. Dan jangan lupa, hasil dari penghematan langsung dimasukkan pada pos tabungan. Jangan-jangan eh malah dipakai buat makan-makan atau belanja online. Sama aja boong kalo gitu 😀
Ya. Gue tau banget sih. Teori itu emang gampang banget. Ngomong atau nulis itu gampang. Kalau untuk ngejalaninnya sih yang tergantung niat masing-masing.
Selamat berhemat! Buat yang punya prinsip don’t rich people difficult and enjoy your life…ummm…tiap orang kan beda ya. Jadi ini buat yang pengen berhemat aja. Gitu… 😀
saya sekarang kalau mau belanja juga lebih sering online. karena harga murah dan terjangkau. tetapi tidak sedikit online shop yang memainkan kualitas. jadi harus hati2 milihnya
sebaiknya kalo mau blanja dalam jumlah besar tunggu pas dekat hari raya, biasa banyak promo…