…….
Sore yang sangat biasa, di luar gerimis Januari turun dengan malas. Sesekali berhenti, lalu gerimis lagi, berhenti, lalu gerimis lagi. Di rumah hanya ada aku dan bibiku. Kakek dan nenekku sedang berlibur ke kota kelahiran kakek, setelah sebelumnya pulang dari Pekanbaru mengunjungi anaknya –yang adalah pamanku. Akhir-akhir ini kakek dan nenek memang jarang sekali di rumah. Waktu mereka habis untuk mengunjungi anak-anaknya yang memang tinggal di beberapa kota yang berbeda. Kakek dan nenekku itu pasangan yang sangat romantis. Kemana-mana pasti selalu berdua. Selain itu, aku juga sangat ingat. Setiap sore mereka pasti ngeteh berdua di ruang tengah. Nenek akan membuatkan teh untuk kakek, selalu di gelas ‘kebangsaannya’. Lalu mereka berbincang-bincang dan bercerita tentang anak-anak mereka yang semuanya sudah tumbuh dewasa dan sudah berkeluarga. Sesekali terdengar suara tawa. Setiap malam menjelang tidur, aku juga sering mendengar kakek dan nenekku berbincang-bincang. Sepertinya tak pernah habis bahan cerita yang mereka bahas. Dan banyak sekali kebiasaan-kebiasaan yang menunjukkan betapa kakek dan nenek selalu dipenuhi oleh aura cinta dan sayang. Hmm…masa tua yang sangat indah.
Waktu itu aku menghabiskan sore dengan membaca buku sambil tiduran di sofa. Bibiku sepertinya sedang tidur. Tiba-tiba telepon berdering. Dengan malas aku bangkit dari sofa, meletakkan buku di atas meja lalu beranjak mendekati meja telepon lalu mengangkat telepon.
…….Dan bagiku, itu adalah awal dari kehidupan yang nyata..
Hidup sebelum hari itu adalah mimpi indah. Hari-hari ceria tanpa kecemasan, kesedihan, ketakutan dan airmata. Semuanya indah. Kakek selalu bisa menerjemahkan semua jenis keadaan menjadi sebuah keceriaan. Menghadapi segala sesuatu dengan kesabaran dan senyuman. Tapi kali ini, tak mungkin aku bisa menghadapi kenyataan dengan senyuman.
Deringan telpon itu membawa sebuah kabar duka. Kakekku wafat di kota kelahirannya. Tadi malam ternyata kakek masuk rumah sakit karena sakit – yang kata mereka sakit tua. Dan baru saja menghembuskan nafas terakhirnya dengan senyum damai yang menghiasi wajahnya. Jarak antara kota kelahiran kakek dan kota tempat tinggal kami adalah tiga jam perjalanan. Waktu aku menerima telepon itu, jenazah kakek sudah diberangkatkan dari rumah sakit.
Dan menjelang senja, kabar duka itu pun semakin nyata dan terasa. Jenazah kakek tiba di rumah. Ini bukan mimpi, dan aku harus bisa menghadapi kenyataan. Kakekku sudah tiada. Beliau wafat di usia 72 tahun. 13 tahun yang lalu.
Aku sangat shock waktu itu. Walaupun masih punya orangtua lengkap, tapi bagiku kakek adalah sosok yang sangat kuandalkan. Sejak kecil aku memang sudah tinggal dengan kakek. Mereka memintaku tinggal untuk menemani hari tua mereka.
Kini, 13 tahun sudah berlalu. Banyak hal yang sudah terjadi. Nenek yang dua tahun kemudian menyusul kakek, dan Mama yang juga sudah tenang dalam keabadiannya.
Akupun sudah beranjak dewasa.
Dulu kupikir aku tak bisa melanjutkan hidup tanpa kakek. Tapi ternyata kakek tak pernah pergi. Beliau tetap ada di hatiku, selamanya.
Orang-orang yang kita cintai memang tak mungkin selamanya ada bersama kita. Tapi mereka tak pernah pergi, mereka tetap ada di hati kita. Selamanya. Senyum dan hangat peluk mereka pun masih tetap terasa dalam bingkai kenangan dan manis impian.
In memoriam my beloved Grandfa : K.R. Purba ( 31 Januari 1997 – 31 Januari 2010)
kakek, nenek dan mama sekarang tersenyum bahagia melihat gadisnya sudah tumbuh dewasa dan cantik.
mudah-mudahan YC bisa lebih membahagiakan mereka, Bun 🙂
kerabat dekatku yang meninggal belum lama ada kakak dari ibuku, beberapa bulan yang lalu, sebelum subuh menerima telpon bahwa pak De meninggal, seketika itu juga saya segera mengurus ijin kerja dan berangkat meskipun tetap saja tak mungkin bisa bertemu dengan jasadnya, karena waktu pemakaman sekitar jam 12 sedangkan saya nyampai jam 6 sudah beranjak malam
saya turut berdukacita ya, Mas..semoga beliau tenang disisiNya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran.
kehilangan adalah hal yang paling menyedihkan, tp tak akan ada yg abadi di dunia ini.. yang paling penting adalah doa dari kita disini menyertai mereka tenang di alamnya.. amin..
amin mb..
semoga orang-orang yang kita cintai yang sudah kembali padaNya tenang disana ya 🙂
sungguh kenangan yg indah mbak yes:-)
hu-uhm..banyak banget kenangan indah ma kakek 🙂
Hidup dan sebingkai kenangan adalah potret keabadian. Memiliki dan kehilangan adalah dua sisi kehidupan….
Salam kenal. Ditunggu kunjungannya di blog kami ya….
terimakasih untuk kunjungannya ya 🙂
kehilangan adlh sebuah rasa yg paling tidak aku suka.aku juga pernah merasakan hal yg sama kak ketika kehilangan beloved mom and grandma *im so sad. Tapi apa yg datang&pergi dlm khdpan kt, kt tdk prnh tau. Nmn suatu hari nnti,kt akan melihat bhw semuanya indah dan kt akn mngrti bhw semuanya itu pasti ada hal baiknya bagi kt.Sglnya tdk ada yg abadi kecuali disisiNya. yahh ko malah curhat siy,hehehe
hehe..saling curhat..saling menguatkan ya 🙂
kehilangan membuat sesorang mjd kuat ya, mbak yes….
pasti skrg mereka sudah tenang di sisi-Nya dan tersenyum bahagia melihat mbak yessi skrg…. 🙂
numpang baca mbak
Ada yang datang dan ada yang pergi, suatu saat nanti giliran kita yang pergi.
Walau sudah lewat, saya mengucapkan Turut Berbela Sungkawa, atas Nama Pribadi dan Keluarga saya.
Saatnya sekarang Yessi tunjukan, bahwa selain orang tua, beliau juga memberikan peranan dalam perjalanan Yessi hingga menjadi dewasa seperti sekarang ini.
orang-orang tercinta selalu tertanam didalam dada… 🙂
di alam yang lebih nyata itu, insy alm kakek, nenek, dan bunda, pasti tengah tersenyum ^_^
wowo gambarnya keren iwq
berkunjung lagi
salam
saya jadi ingin menjaganya ……
Ibu saya yang masih ada sekarang …
ah saya jadi sedih
terima kasih udah baca artikelnya
nice artikel
mereka tersenyum bahagia, melihat yessi sudah dewasa….
spirit blogging nieh, lam kenal
nice blog
Memiliki dan Kehilangan adalah garis kehidupan yang telah Dia rencanakan.
Manusia yang bijaksana adalah seseorang yang mampu membuat “kehilangan” menjadi milik pribadi yang abadi yang tersimpan erat dalam memori dan hati hingga akhir nanti dan menceritakan setiap kenangan indah yang telah ia lalui bersama dengan orang-orang yang dicintainya agar menjadi talenta bagi penerusnya nanti.
salam… keluarga yang baik memang indah..
Bener yes, orang-2 terdekat kita memang tidak bisa lama bersama kita, pasti akan tiba saatnya mereka pergi. Yang penting kita mendoakan dan mengenang yang baik2 saja ttg mereka.
main malam ke hos teteh YC 😉 ..bri mah abis baca inih tidurr dan mimpi indah…
met istirahat dari aktifitas^^
orang yang kita kasihi memang akan selalu ada dihati kita
busyet aku ngomong serius gini yak BTW tetep semangat ya
selamat malam .
kunjungan perdana ingin jalin talisilaturahmi semoga selalu bisa berbagi .
salam kenal …Bandung .
jasadnya mungkin telah pergi, tetapi jiwanya selalu bersama kita, mengalir dalam darah kita.
BTW postingan ini mengingatkan saya kepada kakek saya yang setengah bulan yang lalu juga berpulang.
Nice Post!! 🙂
ikut berduka cita..
yang penting emang harus terus mendoakan. mereka pasti berbahagia di atas sana ya..
gamabarnya bagus bgt..
buat mereka bangga mbak..
salah satu cara membahagiakan mereka adalah menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa
Kesan indah buah dari kasih sayang memang tidak bisa pupus ya 🙂
Mas Ben
http://bentoelisan.blog.com
terharu..T_T
pasti mereka bangga sama lu bok,
look at you now !! yessy gitu lohh 🙂
semoga mereka bahagia disana, pasti bangga deh punya cucu kayak dirimu 😉