Ada yang belum pernah dengar nama Uluwatu? Yang belum pernah ke Uluwatu pasti ada ya…hehehhee. Selama ini cuma liat keindahan Uluwatu lewat gambar atau video doang, and sebenarnya never expect too much to see the real Uluwatu. Tapi ya pasti pengen lah ya. And Tuhan emang maha pengasih dan maha mengerti perasaan hambaNya, tiba-tiba aja dikasi jalan untuk jalan-jalan ke Bali. Bayar sendiri ya. Ngga dibayarin sponsor. Hahahah….harus banget ya, Yes dijelasin? 😛

And setelah malamnya kita puas muter-muter Denpasar, Kuta, Legian dianterin temen SD nya pak bojo yang baik hati, besok paginya setelah sarapan kita berangkat ke Uluwatu.

Uluwatu itu ada belah mananya airport ya, Yes? Nah..biar jelas ni saya liatin peta nya. Dari tempat kita menginap sekitar 20km an, kalau menurut peta bisa ditempuh dalam waktu 41 menit by car ya? But kenyataannya it’s more than one hour, hampir satu setengah jam an. Dan you know, ternyata Bali itu macet ya, bo. Baru tau saya.

Untungnya si boy anteng walaupun bentar-bentar ngomong “where is the beach, mom?” dan setelah sampai di Uluwatu kita langsung beli tiket masuk. Tiket untuk dewasa 20rb/orang dan untuk anak 10rb/orang. Untuk yang memakai celana pendek akan dipinjamkan sarung untuk dipakai dan semua pengunjung wajib mengikatkan selendang berwarna orange yang dipinjamkan oleh pengelola.

Sebelum tiba di pinggiran tebing kita akan melewati hutan kecil yang banyak monyetnya. Be careful with your camera and your stuff, karena katanya si monyet bisa aja merampas kamera dan membawanya kabur. Dikiranya pisang kali ya…Hehehhe…..

Suasananya kaya gini nih…

Selepas melewati hutan kecil kita akan disambut oleh pemandangan yang maha indah. Laut yang luas dan ombak putih yang berkejaran menuju tepian. Oh….rinduku pada laut tunai sudah. Udah lama banget soalnya nggak ke pantai.

Ini persis seperti gambar yang sering saya lihat di internet. Now i have my own capture of it 🙂

Kita berjalan di sepanjang sisi tebing dan menaiki anak tangga untuk tiba di Pura. Ini adalah track yang kita lalui sebelum sampai di puncak. Poto ini diambil dari puncak tebing.

And here it is, Pura yang ada di puncak tebing. Pengunjung tidak diperbolehkan masuk ya, tapi bebas mengambil gambar.

Pengujung Uluwatu lumayan rame ya. Dan mayoritas adalah turis mancanegara. Kebanyakan sih rombongan dari China or Taiwan kayanya. And i would like to remind you that it’s very hot here. Jadi jangan lupa bawa topi dan bekal minum yang banyak.

Tapi kalau di puncak sih lumayan teduh, ya. Karena ada banyak pepohonan. And it’s like heaven when your eyes can only see the blue sea and blue sky. Ditambah lagi dengan sentuhan angin yang menyapa lembut wajahmu. Ah benar-benar tempat yang indah untuk melepas rindu kepada sang laut.

Untuk yang udah sering marah-marah nggak jelas, baper-an, senggol bacok mode on..you come to this place, lah…. Tempat yang cocok untuk merenung sambil intropeksi…eh…. 🙂 Kabarnya sunset nya juga keren banget di tempat ini. Sayangnya hotel kita jauh ya, jadi ribet banget kan kalau balik lagi ke sini buat liat sunset. Okay, maybe next time. Kita cari hotel dekat-dekat Uluwatu aja.

Setelah puas melihat pemandangan indah kaya gini…eh sebenarnya belum puas sih, tapi si boy udah ribut ngajak ke pantai yang ada pasirnya. Kitapun kembali ke parkiran. Sebenarnya masih banyak yang bisa diliat sih di sekitar Uluwatu. Tapi daripada ribut ya udahlah kita langsung ke mobil aja.

Oya di sekitar parkiran juga banyak kios-kios penjual oleh-oleh ya. Saya nggak sempat mampir karena udah keburu mau ke pantai Pandawa.

See you on our story about Pantai Pandawa 🙂