Setelah buru-buru meninggalkan Uluwatu karena bos kecil yang udah mulai drama, kita pun melanjutkan perjalanan ke Pantai Pandawa. Yes, kita pilih Pantai Pandawa karena jalannya searah menuju hotel. Trus si boy kan pengennya mantai sambil masir (main pasir di pantai maksudnya hehehhe). So Pandai Pandawa is the best choice.

Selain pantainya, yang menarik dari Pantai Pandawa adalah jalan masuknya yang diapit oleh tebing-tebing batu yang tinggi pake banget. Dan patung pandawa lima yang ada di sepanjang kiri jalan.

Nih, ada videonya (seadanya ya..),. Hehehe…

Tiket masuknya hanya Rp. 8000/orang ditambah parkir Rp.5000/mobil. Dan kita mendarat mulus di Pantai Pandawa sekitar jam satu siang and of course itu adalah waktu dimana matahari sedang panas-panasnya, yes. Tapi Bali itu emang cerah terus ya. Langitnya biru sepanjang hari. Selama tiga malam di sana, gak ada hujan sama sekali.

Ini penampakan Pantai Pandawa dari atas.

Walaupun bukan hari libur, suasananya lumayan rame. Dan kebanyakan adalah rombongan anak sekolah. Ada beberapa turis mancanegara, tapi nggak terlalu banyak. I guess it’s only about 30%. Sisanya turis domestik.

Sementara si boy dan pak bojo mainan pasir di pantai, saya hanya duduk termenung sambil menikmati hembusan angin cepoi-cepoi. Entah sejak kapan, lupa…saya nggak tertarik banget melakukan aktivitas pantai. Jadi kalaupun ke pantai, paling ya duduk doang sambil liatin birunya laut.

Setelah bosen duduk doang sambil ngalamun, sayapun berjalan menyusuri tepian pantai. Di sepanjang pantai ada beberapa warung makan yang menyediakan kelapa muda, ada juga toko-toko yang menjual pernak-pernik khas Bali. Tapi saya memilih untuk tidak beli apa-apa.

Nah, di atas situ…tuh yang ada alat berat itu..sedang dibangun sebuah hotel. Saya malah membayangkan pasti seru banget kalau menginap di sana dengan view Pantai Pandawa. Tapi pembangunannya masih 40% kayanya ya, mungkin satu tahun lagi baru beres.

Kita nggak terlalu lama di Pantai Pandawa, cuma sekitar dua jam-an kayanya. Dan setelah sukses basah-basahan dan belepotan pasir, si boy pun mau diajak udahan. Tadinya dia minta naik kano tapi dengan tegas pak bojo menolak. Hahahha… Okelah, boy…nantik kalau hotelnya udah jadi, kita main ke sini lagi. Tapi mama cukup merenung aja di kamar sambil liatin pantai ya…sambil mikirin novel baru yang nggak selesai-selesai.