Udah pada selesai ya Ujian Tengah Semester (UTS) nya? Anak TK nggak ada UTS sih, tapi ada semacam review tengah semester yang mana orangtua siswa diundang untuk bertemu dengan wali kelas dan kepala sekolah.
Yes, kita akan cerita tentang hasil review tengah semester si boy yang sudah terjadi awal Oktober kemarin. Jadi gimana, Yes hasil review si boy selama tiga bulan bersekolah di sekolah yang baru?
Nggak perlu saya ceritaken detailnya ya, intinya (dengan catatan bahwa si boy adalah siswa baru yang mana teman-teman sekelasnya 95% sudah berteman sejak TK kecil) si boy cukup handal dalam hal berkomunikasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru (ehm…siapa dulu dong emaknya? *ditabok* π ). I am so proud of my boy, nyaris tidak ada masalah dalam pertemanan dan pergaulan.
Dalam hal materi pelajaran, di awal-awal ternyata si boy agak struggling karena perbedaan konsep antara sekolah yang lama dan yang baru. But he did not show it at home lho. Tetap aja dia berangkat sekolah dengan penuh semangat. So proud of the teachers on this case π
Dan…tentu saja ada sedikit catatan tentang si boy. Yaitu adalah, si boy kadang suka ujuk-ujuk nangis kalau pas nemu masalah. Ini agak kontradiksi dengan sifatnya yang sangat ceria dan heboh, karena katanya biasanya anak yang suka nangis kalau sedang dapat masalah adalah anak yang introvert. Meskipun kata gurunya, kesininya udah jarang nangis karena udah selalu diingetin gurunya tentang bagaimana menyelesaikan masalah.
Sebenarnya ini juga terjadi di rumah sih, sama ujuk-ujuk nangis karena sesuatu, kirain kenapa eh ternyata lego nya hilang beberapa keping jadi ga bisa dirangkai utuh. Hmmm…iya, emang gitu. Udah sering juga saya ingetin kalau ada masalah tuh nggak perlu nangis, tapi ya gitu deh.
Trus pada suatu hari waktu dia nangis karena sesuatu, terjadi percakapan seperti ini :
Saya : mama kan udah sering bilang, kalau ada masalah tuh ngomong, jangan nangis!
Si Boy : you know, mom. i have tears here in my eyes. And when i have problem its falling down to my face.
Hihhh….emosi nggak kalau dapat respon kaya gitu.
Jaman dulu dia juga pernah bilang, “but cry can make me feeling better”. Ini sebenarnya nangis karena punya masalah atau hobi ya? Hahaha….
Kalau kata gurunya sih kemungkinan si boy bersikap begitu karena terbiasa dengan kondisi dimana kalau dia nangis keinginannya langsung dipenuhi. Saya bilang oh tidak miss, itu jarang sekali terjadi. Karena memang senjata airmata nggak bisa mengubah keputusan yang udah nggak boleh jadi boleh.
Atau, mungkin juga karena ketika si boy nangis kita langsung menebak sebab dia menangis dan langsung memberi jalan keluar. Harusnya biarkan dia mengungkapkan sendiri perasaannya, nggak perlu menebak-nebak. Dengan begitu dia akan terbiasa mengungkapkan masalahnya dengan kata-kata dan bukan dengan nangis. Nah, kalau yang ini mungkin tanpa sadar udah kami lakukan pada si boy.
Untungnya sih ke sininya kebiasaan nangis itu udah berkurang banyak. Thanks to ibu guru yang baik hati dan sangat sabar dan pengertian. Sebisa mungkin di rumah juga akan selalu dipraktekkan.
Jadi ya ibu-ibu, ga perlu ngomong ke anak “ga usah nangis kalau punya masalah, ngomong sama mama”. Tapi praktekin langsung aja, waktu dia nangis pura-pura aja nggak tahu kenapa dia nangis. Biar dia yang cerita sendiri masalahnya apa.
Mungkin ada yang mau menambahkan, silahkan ya! π
Tips yg jitu
gurunya sangat memahami si boy kayanya π
nangis sih wajar ya, pelepasan emosi justru bisa mengurangi stres drpd yang nagis suak dipendem gara2 banyak yg bilang kl nangis itu cengeng
betul, mba. kasian juga anaknya kalau harus mendam perasaan karena dilarang nangis.
Bener banget, nih. Aku suka gitu ke anak. Biarin aja dulu nangis sampe capek. Trus kalau udah selesai kubilang, “kalau nangisnya udah selesai dan mau cerita, aku ada di kamar ya”.
Hahhaa. Omak kojam
hhahahaha…kalau aku kadang ga sabar. harusnya memang gitu ya biar dia nggak terbiasa dikit-dikit nangis
Hahaha.. lucu ya kalau denger alasan cerita bocah pas ditanya kenapa nangis?Saya juga sering lakukan itu bahkan dr Abang Fi usia 1th. Usia dimana anak sudah mengerti diajak komunikasi. Alhamdulillah ya melatih anak bercerita sama kita dan menjadi kritis. Siap2 deh menghadapi si Boy yang kritis ya ^_^
tambah gede tambah pinter ngeles dan banyak alasan π
Anakku tiba2 juga suka nangis tanpa sebab gtu mbk.
Pernah nangis gara2 pas aku tinggal aku pesenin: jaga adik ya, bunda mau pergi bentar ntr balik lg. Lha kok mewek.
Mungkin dia emang punya sifat agak melow hehe.
Btw jd sebaiknya biarin dia yg cerita tanpa ditanya gtu ya penyebab nangisnya apa?
boleh ditanya, mba…tapi kita jangan langsung menebak penyebab dia nangis. kalaupun kita tahu pura-pura nggak tahu aja. biar dia yang cerita. π