Tujuh tahun kemudian…
Kereta yang kutumpangi perlahan berhenti di sebuah stasiun tua. Waktu itu musim panas, dan semua orang tampak ceria dan penuh semangat. Walaupun panas, tapi sinar matahari tidak menyengat kulit. Rasanya seperti matahari di jam delapan pagi yang sangat ramah menghangatkan kulitmu.
Langit sangat cerah, tak ada sedikitpun awan yang menghalau pandangan. Cerah sekali, secerah hatiku yang akhirnya bisa menghirup udara kota Maastricht dan merasakan kepingan-kepingan puzzle yang seperti kutemui di sudut-sudut jalan. Kepingan-kepingan puzzle yang kemudian menciptakan sebuah ingatan yang kelak akan membuat tersenyum bila dikenang.
Tempat-tempat yang dulu hanya ada dalam gambar dan hanya bisa dibayangkan, satu-persatu kudatangi. Dan teristimewa tempat ini, Sint Servaasburg bridge. Hello, Sint Servaasburg, I am Yessi. Nice to meet you! Are you waiting for me all this time? 😀
Ah, mungkin kau bertanya. Ada apa dengan tujuh tahun yang lalu? Kalau kamu pengunjung setia blog ini, kamu pasti pernah baca tulisan ini.
Tujuh tahun yang lalu….
Terimakasih kepada semesta dan penciptanya, yang telah berkonspirasi mewujudkannya. Mengunjungi sebuah tempat, mungkin hanyalah hal sepele buat sebagian orang. Tapi ketika kesempatan itu datang lewat sebuah cara yang sama sekali di luar rencanamu, kau tahu bahwa semesta dan penciptanya mengambil peran 🙂
Dan gambar ini, aku pernah bertahun-tahun memakai gambar seperti ini (diambil dari google image) sebagai wallpaper desktop di kantor dan desktop di rumah. Dan rasanya seperti orang paling bahagia waktu akhirnya punya gambar yang dipotret sendiri.
Cerita tentang Maastricht nya setelah ini aja ya. Dan maap kalau postingan kali ini sedikit drama. 🙂
tempat yang indah
bangunan-bangunan kuno yang tetap terjaga menambah keindahannya ya, mba 🙂
well..saya blm kesampean ke tempat impian saya mba, alhambra..cordoba, malah nyasar dulu ke İstanbul dan menetap di sini, kota impian teman saya. Tapi saya yakin suatu saat bs tercapai dan motret sendiri sprt foto2 cantik di atas. slm kenal:)
Wah tinggal di Istanbul ya, mba? Salah satu kota impian juga nih. Salam kenal ya, mba 🙂
Aku prnh ngerasain ini.. Bertahun2 punya impian ke suatu tempat, dan rasa2nya seperti mustahil. Tp toh, impian yg sangat kuat, sampe kdg terbawa mimpi, akhirnya bisa terwujud. Dan rasanya, ga bisa terlukiskan kata2 :). Cm bisa bersyukur akhirnya yg maha kuasa memberi kesempatan itu 🙂
Iya, mba…rasanya bahagia campur terharu gitu ya. Walaupun sebenarnya di sela-sela business trip yang melelahkan…tetap bersyukur 🙂
Wah… saya belum kesampaian ke Maastricht. Tapi ada cita-cita mau ke Belanda suatu saat nanti. Bener Mbak, kalau memang pengin, dan sungguh-sungguh, pasti akan kesampaian. Dulu juga ada tempat yang lama saya ingin kunjungi dan akhirnya kesampaian juga.
Kalau kita yakin semesta dan penciptanya mendukung ya, mba…
Semoga cita-citanya ke Belanda segera terwujud ya 🙂