Swiss-Belinn Saripetojo Solo

Menginap di hotel ini akhir Juni yang lalu, setelah lebih dari dua belas jam naik kereta dari Banyuwangi ke Solo. Jarak dari Solo ke Salatiga sebenarnya dekat, biasanya bisa ditempuh dengan 90 – 120 menit. Tapi karena waktu itu adalah arus balik, dipastikan waktu tempuhnya bisa tiga kali atau bahkan empat kali lebih lama. Kebayang kan gimana capek dan betenya kalau udah naik keretanya seharian eh kena macet lagi selama empat atau lima jam. Oke fix, kita nginep aja semalam di Solo sebelum balik ke Salatiga.

Kenapa Swiss-Belinn Saripetojo? Nggak ada alasan lain selain karena hotel ini dekat banget ke stasiun Purwosari. Tinggal nyebrang aja sebenarnya, tapi karena repot dengan barang bawaan yang udah kaya pindahan, ya udah kita naik taksi aja.

Sampai di hotel udah jam tujuh lewat, lobby hotel sangat ramai. Nggak heran karena waktu liburan dan apalagi Lebaran hotel-hotel pasti selalu ramai kan. Dan sebenarnya saya sudah mengantisipasi ini. Karena tahu hotel pasti ramai, saya sudah booking hotel dari jauh hari dan sudah membayar di muka. Dan tidak lupa saya tuliskan notifikasi untuk late check-in, non-smoking room dan high floor.

Ini yang membuat saya sedikit kecewa. Ketika check-in, reseptionist mengatakan bahwa hanya kamar smoking room yang tersedia. Katanya lagi mereka tidak me-reserve non smoking room untuk kami karena tidak ada permintaan seperti itu. Hah? Tentu saja saya tidak terima. Lalu saya bilang ke reseptionist untuk memeriksa kembali form booking saya. Di situ jelas saya memberi notifikasi untuk late check-in, non-smoking room dan high floor. Andai saja receptionistnya tidak mengungkit masalah ‘tidak ada notifikasi’, saya sebenarnya terima nasib aja tidur di smoking-room. Dengan kejadian ini saya jadi berpikir, itu kalau kita nulis notifikasi dibaca beneran nggak ya sama pihak hotelnya? Atau cuma pelengkap form booking aja?

Singkat cerita receptionist mengatakan bahwa hanya tinggal kamar itu yang tersedia, saya boleh melihat dulu kondisi kamar dan apabila ingin cancel booking diperbolehkan. Hmmm….trus gue disuruh cari hotel lain gitu? Semalam ini? Karena memang nggak ada pilihan, akhirnya saya terima nasib dengan smoking-room.

Dapat  kamar di lantai delapan. Begitu masuk bau rokok langsung menyapa penciuman, si boy langsung protes ‘kok baunya nggak seger ya, ma?”. Cepat-cepat saya menyalakan AC, setelah beberapa menit bau rokoknya langsung hilang sih. It’s not a big deal actually, tapi karena dituduh tidak ada permintaan dan notifikasi itu aja yang bikin sedikit kecewa.

Kamarnya cukup luas menurut saya. Segala bed cover, bed sheet, sarung bantalnya juga bersih dan wangi. Kasurnya nggak terlalu luas, standart bintang tiga ya. Tapi cukuplah untuk bertiga.

20170722_221108

Nih, jarak dari kasur ke TV itu bisa muat satu kasur deh. Kamarnya emang luas banget. Space kosongnya lumayan banget. Di sebelah kiri pintu masuk ada lemari yang cukup besar untuk menampung semua barang. Kamar mandi juga ada di sebelah kiri. Pintu kamar mandi sekaligus berfungsi sebagai pintu lemari. Dan sekalian berfungsi sebagai cermin full body 🙂

20170722_221322

Kamar mandinya juga cukup leluasa. Ada shower room yang dilengkapi dengan rain shower dan hand shower. Ada sabun mandi cair, sabun batang, shampoo, conditioner dan lotion. Untuk masalah space, jangan kau ragukan lagi deh. Lega pokonya mah, lebar! 🙂

20170722_221157

Oiya, di sudut ruangan juga ada meja kerja. Wifinya juga lumayan cepet. Cuma saya agak greget deh sama jendelanya. Kenapa ya jendelanya dibikin kecil gitu? Kenapa nggak seperti hotel-hotel lain yang jendelanya lebar. Menurut saya, andai saja jendelanya lebar pasti kamarnya kelihatan jauh lebih mewah.

20170722_221407

Okay, trus sarapannya gimana, Yes? Menurut saya menu sarapannya ya lumayanlah. Tapi pilihannya nggak terlalu banyak. Dan they do not have coffee machine (hahahha…penting banget yak buat gue). Tapi jangan khawatir, mas-mas dan mbak-mbaknya pasti langsung nawarin mau kopi atau teh? Pelayanannya juga menurut saya sangat cepat. Waktu itu pengunjung dan orang sarapannya tuh ramai banget, tapi sajian makanannya tetap terisi.

20170722_221540

Dan suasana di restorannya menyenangkan sekaleh. Pemandangannya bagus banget. Oiya, restorannya ada di lantai lima, di lantai yang sama dengan kolam renang.

20170722_221745

Kolam renangnya nggak terlalu luas dan waktu itu rame pake banget.

20170722_221938

Kita juga bisa sarapan di luar sini.

20170722_221622

Dan ini pemandangan dari tempat kita sarapan.

20170722_221846

So overall gimana? Menurut saya dengan kelas hotel bintang tiga, fasilitas dan pelayanannya cukup bagus. Kecuali masalah non-smoking room itu ya, ah it’s okay lah. Mungkin karena lagi ramai aja atau reseptionistnya lelah. Lokasinya juga strategis banget. Mau kemana-mana dekat.  Dengan rate kamar yang starting at IDR500k (include breakfast) saya pikir saya tidak akan keberatan untuk menginap lagi di hotel ini.

Swiss Belinn Saripetojo ada di Jl. Slamet Riyadi No.437 Solo. Telp +62 271 7451111. Persis di sebelahnya Robinson Shopping Centre. Hotel ini juga punya connecting door ke Robinson ya. Connecting doornya ada di lantai yang sama dengan lobby. Jadi kalau mau shopping atau makan, tinggal cus nggak perlu repot-repot keluar hotel.

Jadi kapan ke Solo? 🙂

Advertisement

One comment

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s